Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Musim Hujan Februari, Bupati Sukabumi Ingatkan Aparatnya Siaga

Kompas.com - 22/01/2020, 23:18 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan sudah mengingatkan para kepala dinas dan camat hingga kepala desa untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi puncak musim hujan pada Februari nanti.

''Dua atau tiga hari yang lalu, kami sudah melaksanakan rapat koordinasi dan rapat dinas untuk mengantisipasi puncak musim hujan dan kesiapannya,'' kata Marwan kepada Kompas.com seusai peluncuran Beasiswa Bupati Sukabumi  2020-Universitas Nusa Putra di Gedung Pendopo Sukabumi, Rabu (22/1/2020).

Menurut Marwan, informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) bahwa puncak musim hujan di Kabupaten Sukabumi terjadi pada Februari nanti.

Baca juga: Jalan di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Makin Rusak, Pengendara Harus Hati-hati

Saat ini juga, lanjut dia, di laut selatan Sukabumi sudah memasuki musim angin barat.

Musim angin barat ini juga ditandai dengan banyaknya beberapa jenis ikan sehingga tidak menutup kemungkinan para nelayan akan melaut.

''Makanya kami mengimbau seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan kesiapsiagaan terutama di daerah-daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir,'' imbau Marwan.

''Juga kepada para nelayan agar selalu berhati-hati bila melaut, dan mengikuti imbauan cuaca dari BMKG,'' sambung dia.

Marwan juga menceritakan, saat rapat dinas, ia menemukan adanya peralatan dan perlengkapan di dinas/instansi yang rusak dan hilang.

Bahkan ditemukan juga ada alat tidak pernah dipakai dan tidak pernah dipinjamkan akhirnya rusak.

''Data kita punya, saat saya cek ternyata tidak ada, saya tanya ke mana. Atau ada juga bantuan pusat seperti mesin motor tempel perahu, karena tidak pernah digunakan dan tidak pernah dikaryakan ke orang lain akhirnya rusak,'' ujar dia.

''Yang begini-begini, mental yang harus diubah. Kan ini pakai duit negara, belum dipakai sama sekali, tapi ketika mau dipinjam gak boleh,'' sambung Marwan.

Anggaran penanggulangan bencana

Terkait anggaran penanggulangan bencana 2020, Marwan mengatakan tahun sekarang ini lebih besar dari tahun sebelumnya.

Namun dia belum bisa menyebutkan besaran anggaran pastinya.

''Lebih besar dari tahun yang lalu, dan naiknya tidak lebih 25 persen. Tapi saya belum tahu percis, nanti ya,'' kata dia.

Baca juga: Akibat Tanah Bergerak dan Lapuk, Bangunan SD Negeri di Sukabumi Rusak

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, dana desa boleh digunakan untuk penanggulangan bencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com