Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ayu Winda Saat Observasi di Natuna, Sempat Terbayang Bakal Diperlakukan Ala Militer

Kompas.com - 18/02/2020, 05:28 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Karena kami waktu itu kan enggak boleh tertekan dan depresi, makanya ada sarana karaoke bagi yang suka menyanyi, ada juga perangkat permainan tenis meja," tutur Ayu Winda. 

"Ada makan siang dan cemilan, biasanya sudah disiapkan berupa jajanan pasar. Tidak ada pemeriksaan kondisi badan. Baru pada saat selesai makan malam, itu baru diperiksa lagi untuk memantau kondisi dan suhu tubuh kami," terang dia.

Siklus seperti itu, kata Ayu Winda, terus berulang setiap hari, hingga mereka dinyatakan boleh meninggalkan tempat karantina.

Terkecuali pada setiap hari Jumat, di mana penghuni juga melakukan pemeriksaan tekanan darah selain suhu tubuh.

"Kalau di Natuna kemarin, saat pertengahan kami di sana itu dapat goody back yang isinya masker dan alat pendukung lain. Kalau saat pulang itu, hanya diberi surat tanda sehat bebas virus corona seperti ini dan uang saku," kata dia, sambil menunjukkan surat kesehatan yang dimaksud.

Setahu Ayu Winda, uang saku tersebut diberikan sebagai ganti bilamana WNI tersebut tidak dijemput oleh Pemerintah Provinsi atau daerah masing-masing, setelah tiba di Jakarta pasca observasi dinyatakan rampung. 

Baca juga: Kisah Yusuf Pulang dari Wuhan lalu Masuk Karantina Natuna, Takut dan Waswas Saat Wabah Corona Merebak

"Tapi, semua kan dijemput dan difasilitasi pemerintah provinsi masing-masing, jadi ya enggak kurang uang sakunya. Kalau besaran uang sakunya itu R (rahasia) mas ya," kata Ayu Winda, sembari tertawa.

Ayu Winda mengatakan, selama menjalani observasi di Natuna, dia maupun rekan-rekannya dari Unesa merasa nyaman dan tidak tertekan sama sekali.

Bahkan, kesan ala militer yang sebelumnya sempat terlintas dalam pikiran berubah 180 derajat.

"Satu yang pasti saat di sana (observasi) itu ya sering cuci tangan. Imbauan ada tapi enggak sering juga, lebih pada inisiatif sendiri untuk sesering mungkin mencuci tangan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com