MAKASSAR, KOMPAS.com – Tim Resmob Polda Sulsel berhasil mengungkap kasus perdagangan senjata api (senpi) rakitan beserta amunisi yang hendak dikirim ke Jakarta.
Dari pengungkapan kasus itu, polisi menyita 21 senjata api rakitan dan ratusan amunisi berbagai kaliber.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi, Senin (17/2/2020) malam mengatakan, 21 senjata api rakitan berhasil disita bersama ratusan amunisi berbagai kaliber.
Dari ratusan amunisi yang disita, sebagian produksi PT Pindad (Persero).
”56 butir amunisi kaliber 5,6 mm yang disita polisi dari sindikat perdagangan senpi rakitan di Sulsel buatan PT Pindad. Sedangkan ratusan amunisi lainnya berbagai kaliber dirakit sendiri,” ungkap Ibrahim.
Baca juga: Polisi Ungkap Perdagangan Senjata Api dan Amunisi dari Sulsel ke Jakarta
Puluhan amunisi buatan PT Pindad, kata Ibrahim, disita dari salah seorang tersangka Chairil Anwar.
Menurut pengakuan tersangka Chairil Anwar, amunisi buatan PT Pindad diperolehnya dari orangtuanya.
“Kasus ini masih kita kembangkan dan masih diselidiki mengapa bisa amunisi buatan PT Pindad dikuasainya hingga diperdagangkan. Kasus pembuatan, perakitan, perdagangan, dan kepemilikan senjata api rakitan di Sulsel masih terus diselidiki hingga tuntas,” tuturnya.
Sebelumnya telah diberitakan, aparat kepolisian berhasil mengukap kasus perdagangan senjata api dari Sulsel ke sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bandung.
Dari pengungkapan kasus itu, polisi telah mengamankan lima orang dan tiga orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.