Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Perdagangan Senjata Api dan Amunisi dari Sulsel ke Jakarta

Kompas.com - 17/02/2020, 19:08 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Tim Resmob Polda Sulsel berhasil mengungkap kasus perdagangan senjata api (senpi) rakitan beserta amunisi yang hendak dikirim ke Jakarta.

Dari pengungkapan kasus itu, polisi menyita 21 senjata api rakitan dan ratusan amunisi berbagai kaliber.

Kepala Polda Sulsel Irjen Polisi Mas Guntur Laupe didampingi Kabid Humas Kombes Polisi Ibrahim Tompo dalam keterangan resminya, Senin (17/2/2020) mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah polisi mendapat informasi tentang benda mencurigakan yang hendak dikirim ke Jakarta melalui jasa cargo di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Baca juga: Anggap Janggal Tuduhan Penyelundupan Senpi, Polri Cari Tahu Motifnya

Setelah anggota Resmob Polda Sulsel datang ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, kata Mas Guntur, paket barang yang terbungkus alumunium foil itu berisi sepucuk senpi rakitan jenis revolver cold S&W special, sepucuk senpi PTB 100 H schmidt osthem/rhoen Cal 6 mm MOD 5a,  sepucuk senjata softgun MP-654 K Cal 4,5 mm no T12009990, sebuah chamber senapan PCP beserta laras, 3 buah botol teh hijau merek YANGTEA, 3 sachet tester teh hijau merk YANGTEA, 1 kantong ikan asin kering, 1 lembar struk pengiriman kantor pos nomor 135933244.

Senpi rakitan itu dikirim melalui jasa pengiriman PT Pos Indonesia dan hendak dikirim ke Jakarta, Jumat (14/2/2020) pagi. Dari situ, polisi melakukan penyelidikan dan mengungkap pengirim paket yang berasal dari Kabupaten Wajo,” katanya.

Dari penyelidikan kasus di Kabupaten Wajo, beber Mas Guntur, polisi gabungan dari Polda Sulsel, Polres Maros dan Polres Wajo mengamankan 5 orang, yakni Asriyani (51), seorang pegawai negeri sipil (PNS), tukang las bernama Chairil Anwar (39), seorang ibu rumah tangga bernama Darmawati (42), dan Sahabuddin (45).

Ketiganya merupakan warga Jl Stasiun, Kelurahan Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Selain itu ditangkap juga seorang karyawan swasta bernama Adel Ismawan (47) warga Rusunawa, Marunda, Blok Baronang, nomor 207 lantai 2, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga: Pegawai BUMN Ditangkap, Jual Peluru dan Terima Jasa Ubah AirSoft Gun Jadi Senjata Api

Mas Guntur Laupe merinci barang bukti yang disita polisi, yakni 2 pucuk senpi rakitan laras panjang, 12 pucuk senapan angin laras panjang, 1 pucuk senpi rakitan laras pendek, 3 pucuk senpi rakitan laras pendek masih proses pengerjaan, dan sebuah magazine.

Selain itu, disita juga 136 butir amunisi kaliber 2,2 mm, 56 butir amunisi kaliber 5,6 mm, 17 butir amunisi caliber 2,2 mm, 29 selongsong peluru caliber 2,2 mm, 7 butir amunisi kaliber 3,8 mm, 1 butir amunisi kaliber 9,9 mm, 3 kaleng peluru peluru senapan angin caliber 6,35 mm, 9 kaleng peluru senapan angin caliber 44,5 mm, 1 botol peluru gotrik, 5 lembar plat aluminium, 2 batang aluminium, dan 6 lembar kertas/pola senpi laras pendek.

Selain itu, disita pula 3 buah silinder, 24 batang/besi laras panjang dan pendek, 8 buah popor senapan terbuat dari kayu, 2 buah gurinda tangan, 1 buah bor tangan, 1 set mata bor tangan, 1 buah gurinda duduk, 1 buah catok, 1 buah bor duduk, 1 buah alat press laras, 1 buah stand bor tangan, 1 (satu) buah pembersih laras, 1 buah pompa tabung angin, 2 boks berisi peralatan/perkakasperakitan senjata api, 1 buah tas warna hitam tempat senjata api, 1 buah tas warna coklat loreng tempat senapan angin laras panjang, 1 buah parang lengkap dengan sarungnya, 1 buah pipa plastic tempat pengiriman barang,” rincinya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com