Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kampung di Tasikmalaya Tergenang Banjir akibat Cuaca Buruk

Kompas.com - 17/02/2020, 11:26 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kampung Bojong Soban dan Hegarsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, tergenang banjir akibat guyuran hujan deras tak henti-hentinya terjadi setiap sore hari.

Banjir mulai merendam areal sawah dan jalan desa serta memasuki kawasan permukiman warga sejak Senin (17/2/2020) dini hari tadi.

Warga yang hendak beraktivitas kesehariannya pun dibantu menyeberangi genangan air oleh tim dari BPBD, Polri, dan TNI.

Baca juga: Anggaran Perbaikan Tak Mencukupi, 6.128 Ruang Kelas SD di Tasikmalaya Masih Rusak

Soalnya, sebagian besar jalan penghubung dua kampung itu sampai sekarang masih tergenang air meski kedalamannya tak terlalu tinggi.

"Banjir ini merendam areal persawahan dan jalan desa serta mulai memasuki permukiman perkampungan warga," jelas Komandan Koramil 1602 Pagerageung Kapten Inf Heri Safari di lokasi, Senin pagi.

Baca juga: Bongkar Modus Penjualan Miras di Bengkel Tambal Ban, 500 Liter Tuak Disita di Tasikmalaya

 

Areal pertanian warga rusak

Ketinggian genangan air banjir di dua perkampungan itu dengan ketinggian sekitar 5 sampai 10 sentimeter.

Namun, warga sampai sekarang masih bertahan di rumahnya masing-masing karena genangan air masih belum tinggi.

Sampai sekarang masyarakat bersama anggota BPBD, TNI, dan Polri berupaya membantu masyarakat, khususnya para murid, untuk menyeberangi genangan air ke sekolahnya.

Baca juga: Cerita Ulus, Warga Tasikmalaya: Ingin Kembali Bekerja ke China Setelah Lolos Karantina Natuna

Mereka juga berupaya membendung air menggunakan karung berisi tanah dan papan supaya tidak masuk ke rumah.

Namun, areal pertanian yang dimiliki warga telah rusak, termasuk puluhan kolam ikan terendam banjir.

"Kalau genangan air masih belum tinggi sampai sekarang," pungkasnya.

Baca juga: Diterjang Longsor, Dinding Bangunan SMPN 3 Tasikmalaya Jebol

 

Sungai meluap

Sementara itu, Kepala Polsek Sukaresik Inspektur Satu Engkos Kosasih menambahkan, genangan air ini akibat meluapnya Sungai Cikidang dan Citanduy dekat kawasan perkampungan tersebut.

"Intensitas hujan yang tinggi dari hulu ke hilir telah mengakibatkan aliran sungai meluap tapi sekarang ini kondisinya sudah surut kembali.

Tinggal tersisa genangan air di kampung itu, tapi kita tetap waspada karena hujan masih terjadi hampir tiap harinya," ujar Engkos. 

Baca juga: Cerita di Balik Nenek Tewas Tertabrak Kereta di Tasikmalaya, Kehabisan Ongkos hingga Pulang Berjalan Kaki

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedin menambahkan, selama ini petugas dari BPBD, TNI, Polri, relawan hingga warga masih siaga menghadapi bencana itu.

Karena, intensitas hujan yang terjadi sekarang bisa berdampak kepada banjir, longsor, dan pergerakan tanah.

"Kami meminta agar masyarakat di berbagai daerah terutama di 351 Desa harus waspada, karena intensitas hujan bisa mengakibatkan longsor dan banjir, jadi sekarang ini ancaman bukan hanya terjadi di Sukaresik saja," pungkasnya. 

Baca juga: Warga Tasikmalaya Pulang Setelah Dikarantina di Natuna, Akan Disambut Ridwan Kamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com