Salin Artikel

Dua Kampung di Tasikmalaya Tergenang Banjir akibat Cuaca Buruk

Banjir mulai merendam areal sawah dan jalan desa serta memasuki kawasan permukiman warga sejak Senin (17/2/2020) dini hari tadi.

Warga yang hendak beraktivitas kesehariannya pun dibantu menyeberangi genangan air oleh tim dari BPBD, Polri, dan TNI.

Soalnya, sebagian besar jalan penghubung dua kampung itu sampai sekarang masih tergenang air meski kedalamannya tak terlalu tinggi.

"Banjir ini merendam areal persawahan dan jalan desa serta mulai memasuki permukiman perkampungan warga," jelas Komandan Koramil 1602 Pagerageung Kapten Inf Heri Safari di lokasi, Senin pagi.


Areal pertanian warga rusak

Ketinggian genangan air banjir di dua perkampungan itu dengan ketinggian sekitar 5 sampai 10 sentimeter.

Namun, warga sampai sekarang masih bertahan di rumahnya masing-masing karena genangan air masih belum tinggi.

Sampai sekarang masyarakat bersama anggota BPBD, TNI, dan Polri berupaya membantu masyarakat, khususnya para murid, untuk menyeberangi genangan air ke sekolahnya.

Mereka juga berupaya membendung air menggunakan karung berisi tanah dan papan supaya tidak masuk ke rumah.

Namun, areal pertanian yang dimiliki warga telah rusak, termasuk puluhan kolam ikan terendam banjir.

"Kalau genangan air masih belum tinggi sampai sekarang," pungkasnya.


Sungai meluap

Sementara itu, Kepala Polsek Sukaresik Inspektur Satu Engkos Kosasih menambahkan, genangan air ini akibat meluapnya Sungai Cikidang dan Citanduy dekat kawasan perkampungan tersebut.

"Intensitas hujan yang tinggi dari hulu ke hilir telah mengakibatkan aliran sungai meluap tapi sekarang ini kondisinya sudah surut kembali.

Tinggal tersisa genangan air di kampung itu, tapi kita tetap waspada karena hujan masih terjadi hampir tiap harinya," ujar Engkos. 

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedin menambahkan, selama ini petugas dari BPBD, TNI, Polri, relawan hingga warga masih siaga menghadapi bencana itu.

Karena, intensitas hujan yang terjadi sekarang bisa berdampak kepada banjir, longsor, dan pergerakan tanah.

"Kami meminta agar masyarakat di berbagai daerah terutama di 351 Desa harus waspada, karena intensitas hujan bisa mengakibatkan longsor dan banjir, jadi sekarang ini ancaman bukan hanya terjadi di Sukaresik saja," pungkasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/17/11264611/dua-kampung-di-tasikmalaya-tergenang-banjir-akibat-cuaca-buruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke