Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikepung Banjir dan Longsor, Wisatawan Geopark Ciletuh Terjebak Tidak Bisa Pulang

Kompas.com - 17/02/2020, 05:43 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Akibat hujan deras dan air laut pasang

Sanjaya menambahkan, banjir yang terjadi selain akibat hujan deras, juga pada pukul 17.00 WIB berlangsung air laut pasang.

Hal itu membuat air dari sungai tertahan di muara, bahkan hingga terdorong ke arah hulu.

"Kalau banjir ini mayoritas yang terdampak lahan persawahan dan permukiman di sekitar aliran sungai saja," ujar dia.

Menurut Sanjaya, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan aparat desa masing-masing yang terdampak bencana banjir dan longsor.

Untuk sementara, belum ada data mengenai jumlah bangunan atau rumah yang terdampak.

Baca juga: Rp 12,6 Miliar untuk Bangun Amfiteater Geopark Ciletuh Palabuhanratu

''Mudah-mudahan besok pagi ya sudah ada, karena tadi juga aliran listrik padam. Untuk sementara, laporan terjadi bencana di tujuh titik di ruas Jalan Tamanjaya-Ciwaru-Loji," kata dia.

Sementara Kurnia (30), warga Desa Ciwaru, saat dihubungi Kompas.com pada Minggu malam, mengakui, hujan mulai turun sekitar.pukul 12.00 WIB hingga malam.

Intensitasnya bervariasi mulai hujan kecil hingga besar atau deras.

"Hujannya dari siang dan sempat deras lama. Kalau di rumah saya alhamdulillah tidak terendam banjir, kalau di rumah kerabat saya ada yang terendam tingginya sekitar 60 sentimeter," aku Kurnia.

Baca juga: Dilanda Banjir dan Longsor, Sejumlah Akses Jalan di Sumbar Terputus

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com