Disebutkan, stok barang yang menipis membuat harganya naik berlipat ganda.
"Normalnya per boks yang masker jenis Sensi Rp35.000. Kemarin, waktu masih ada stok saya jual Rp47.000 per boks,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, kelangkaan alat pelindung pernafasan tersebut, selain dipicu tingginya permintaan, juga karena keterbatasan suplai dari distributor.
"Kata pihak distributor, barang sudah ada yang borong untuk dibawa ke China. Kita yang apotek sudah tidak lagi dapat kiriman. Kita biasa ambil dari Sukabumi. Tapi di sana kosong juga sekarang," ujar dia.
Baca juga: Di Balik Langkanya Masker Cegah Corona, Harga Meroket hingga Dugaan Penimbunan oleh Distributor
Eneng (26), pegawai apotek di daerah Karangtengah, Cianjur mengaku, permintaan masker melonjak sejak dua pekan terakhir.
Di apoteknya saat ini sudah tak ada satu lembar pun masker karena sudah habis diborong.
"Masih banyak yang cari, nanyain mau beli. Tapi, barangnya kosong. Kita juga sudah tidak lagi dapat pasokan dari distributor karena di mereka juga kosong," kata Eneng.
Baca juga: TKI Asal Magetan di Hong Kong Minta Bantuan Masker lewat Facebook
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.