Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Batu Mahpar Tasikmalaya: Temuan Patung Ganesha dan Manusia Kerdil Bukan untuk Cari Sensasi

Kompas.com - 13/02/2020, 06:55 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Purnawirawan Anton Charliyan adalah pemilik Objek Wisata Batu Mahpar Kabupaten Tasikmalaya

Ia menegaskan kalau penemuan patung ganesha dan puluhan manusia kerdil bukan untuk mencari sensasi.

Bahkan, dirinya membantah kalau selama ini puluhan patung itu disimpan dan seolah-olah ditemukan untuk mendongkrak lokasi wisata alam miliknya tersebut.

"Ini bukan cari sensasi. Memang temuan di sini (patung ganesha dan manusia kerdil). Banyak anggapan cari sensasi, tidak untuk apa. Jadi bukan untuk cari sensasi sejarah atau menyesatkan sejarah," jelas Anton saat ditemui di tempat penemuan dugaan arca, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Penemuan Arca Ganesha dan Manusia Kerdil di Tasikmalaya, dari Zaman Berbeda Diduga Bukan Benda Lama

Anton pun menambahkan, awalnya ditemukan hanya ada satu batu yang seperti ukiran dan tertimbun tanah pada tahun 2013 lalu.

Lalu, saat itu dirinya meminta pegawainya untuk mengubur kembali karena dirinya sedang tugas di luar daerah.

Sampai akhirnya pada Minggu (9/2/2020) lalu, ditemukan oleh pengunjung dan meminta pegawainya untuk menggalinya.

Ternyata ditemukan banyak patung manusia kerdil dan satu patung Ganesha.

"Di sini masalahnya bukan patung kuno atau apa-apa. Justru saya pikir ini sebuah benda seni. Saya harap ini bukan patung purbakala agar kalau punya nilai seni bisa dijual. Kalau purbakala akan saya serahkan kepada pemerintah," tambahnya.

Baca juga: Ada Temuan 22 Arca di Objek Wisata Batu Mahpar, Pemkab Tasikmalaya Kontak Arkeolog

 

Batu Mahpar dulu perkebunan Belanda

Warga temukan dugaan artefak puluhan patung Ganesha dan manusia  kerdil di Objek Wisata Batu Mahpar Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (11/2/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Warga temukan dugaan artefak puluhan patung Ganesha dan manusia kerdil di Objek Wisata Batu Mahpar Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (11/2/2020).
Menurut Anton, lokasi Batu Mahpar dulunya perkebunan milik orang Belanda.

Namun, tak tahu kalau benda-benda temuan ini apakah memiliki nilai sejarah atau tidak.

"Dulu di sini kan perkebunan belanda. Siapa tahu ada yang koleksi. Yang jelas patung ini tua. Model tua. Yang jelas kita menemukan patung. Masalah ketuaan atau tidak, kan ada ahlinya," tandasnya.

Sebelumnya, salah seorang arkeolog Balai Arkeologi Jawa Barat, Lutfi Yondri menyebut temuan patung ganesha dan manusia kerdil di Kasawan Objek Wisata Batu Mahpar Kampung Tegal Munding Desa Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya dinilai ada beberapa kejanggalan.

Baca juga: Warga Tasikmalaya Temukan Arca Ganesha di Objek Wisata Batu Mahpar

Menurutnya, untuk mengetahui nilai sejarah sebuah benda harus dilihat dari bahan dan bentuk benda tersebut.

Secara sekilas saja terlihat patung itu terbuat dari batu cadas atau batu pasir yang sangat mudah untuk diubah bentuknya.

Kejanggalan arca temuan di Batu Mahpar

Namun, pihaknya tetap akan memastikan temuan dengan datang ke lokasi penemuan untuk diteliti lebih lanjut.

"Ini cukup menarik. Saya sudah mendapat berita itu tadi malam foto-foto itu. Tapi kalau lihat bahannya, itu mudah sekali diubah bentuknya," jelas Lutfi saat dihubungi lewat telepon, Selasa (11/2/2020).

Kejanggalan lainnya, lanjut Lutfi, adanya patung ganesha dan seperti manusia di lokasi sama tidak sesuai dengan fakta sejarah dan pakem arkeologi selama ini.

Baca juga: Arca di Pinrang Diangkat dari Tempat Penemuannya, Arkeolog Kesulitan Meneliti

 

Pasalnya, kedua jenis patung itu jelas berbeda zaman jika dikaitkan dengan ilmu arkeologi selama ini.

Dalam masanya, kedua patung jenis manusia dan Ganesha pun memiliki fungsi yang berbeda pada masing-masing zamannya.

Yakni,  patung manusia seperti itu digunakan untuk pemujaan arwah leluhur dan patung Ganesha termasuk pemujaan masa agama Hindu.

"Jika ditemukan patung-patung itu dalam satu lokasi yang berdekatan, jelas ini telah terjadi sebuah kesalahan. Tidak sesuai dengan pakem arkeologi, baik dalam waktu maupun masa budayanya," tambah dia.

Baca juga: Batu Jejak Kaki Pernah Ditemukan di Lokasi Penemuan Patung Ganesha di Tasikmalaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com