Eks Anggota DPRD Kaltim Akui Terima Suap Rp 100 Juta: Tapi Sudah Saya Kembalikan

Encik mengenal Eko karena mengontrak ruko temannya, Hatta Zainal, sesama politikus Partai Golkar. Selain itu, Eko dan Encik juga pengajar di kampus yang sama.

"Makanya saya bantu. Tapi laporannya enggak beres. Kalau tahu enggak beres, saya enggak bantu," tutut Encik.

Bagi Encik, kasus ini bagian dari musibah yang harus dijalani setelah 10 tahun duduk sebagai anggota DPRD Kaltim sejak 2004 sampai 2014.

"Baru kali ini kena kasus detik-detik akhir masa jabatan 2009-2014. Itu anggaran kalau enggak salah 2013 atau 2014. Saya niatnya bantu orang, malah jadi kaya gini," kata dia.

Baca juga: Kapal Kargo yang Karam di Sungai Kapuas Ternyata Barang Sitaan Kasus Korupsi

Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan Encik tersangka karena diduga menerima suap Rp 100 juta dari Eko.

Peran Encik membantu memuluskan bantuan hibah kepada lembaga yang dipimpin Eko senilai Rp 500 juta.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa terjadi kesepakatan antara Eko dan Encik terkait hibah tersebut.

"Jika cair dana itu, tersangka menerima fee Rp 100 juta atau 20 persen dari total hibah," kata Damus.

Kini penyidik dari Satreskrim Polresta Samarinda sedang merampungkan berkas perkara Encik untuk segera dilimpahkan ke Kejari Samarinda.

Meski jadi tersangka, polisi tidak menahan Encik karena usianya yang sudah 69 tahun.