MOJOKERTO, KOMPAS.com - Banjir menerjang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (7/2/2020) petang.
Banjir akibat hujan deras yang turun serta meluapnya sungai, salah satunya terjadi di Desa Sumberjati, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Desa Sumberjati merupakan desa yang terletak di lereng pegunungan di bagian barat sisi selatan wilayah Kabupaten Mojokerto.
Kaspo (53), warga Sumberjati menuturkan, banjir yang membawa material lumpur dan kayu terjadi di kampung tempat tinggalnya pada Jumat petang.
Baca juga: Material Longsor Setinggi 5 Meter Dibersihkan, Jalur Pacet-Trawas Mojokerto Bisa Dilalui
Dia mengungkapkan, sebelum air bah datang, hujan deras mengguyur wilayah Desa Sumberjati yang berada di lereng pegunungan.
Menurut Kaspo, banjir bandang di Desa Sumberjati terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dan baru berhenti pada pukul 18.00 WIB.
"Kalau banjirnya jam setengah 5. Kira-kira satu setengah jam banjirnya," kata bapak dua anak ini saat membersihkan sisa bekas banjir di rumahnya, Sabtu (8/2/2020) pagi.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Mojokerto, Jalur Pacet-Trawas Putus
Rumah Kaspo berada paling ujung dari permukiman penduduk di Desa Sumberjati.
Di depan rumahnya, nampak jelas bekas aliran air bah yang berbelok ke sebelah rumahnya.
Dikatakan Kaspo, selain membawa potongan kayu dan lumpur, air bah juga merobohkan berbagai jenis tanaman kecil dan menghanyutkan puluhan bibit pohon durian siap jual miliknya.
Baca juga: Korban Banjir Villa Nusa Indah Terperangkap Selama 18 Jam bersama Air Bah, Ular dan Kegelapan
"Sangat deras (arus air bah). Tanaman durian saya hanyut semua, ada 80 biji di polibak gak tersisa," kata Kaspo.
Dia mengaku beruntung karena banjir air bah yang menerjang desanya tidak menghanyutkan rumahnya.
Rumah Kaspo, sebagian besar menggunakan kayu mulai dari dinding, tiang penyangga. Adapun atapnya menggunakan asbes.
"Untung di situ ada rumah (tetangga). Kalau tidak ada bisa-bisa rumah ini katut (hanyut)," tuturnya.
Baca juga: Detik-detik Air Bah Hancurkan Puluhan Keramba Jaring Apung di Cianjur
Dalam video berdurasi 2,52 menit itu, nampak sejumlah warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan tali tambang melintasi air bah yang deras menerjang melintasi jalan desa.
Beberapa dialog yang terdengar, antara lain meminta agar yang warga menyeberang jalan, berhati-hati karena ada potongan kayu yang terbawa arus air bah.
Lokasi dalam video itu diakui Kaspo sebagai peristiwa yang terjadi di desanya, pada Jumat petang.
"Kemarin ada yang merekam. Di situ, itu lokasinya," kata Kaspo sembari menunjuk halaman rumah tetangganya berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya.
Baca juga: Viral Telur Asin Bisa Mantul Bikin Heboh Warga di Banyumas, Ini Fakta Lengkapnya
Banjir dan tanah longsor di wilayah Pacet terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat siang.
Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto, ada 6 wilayah yang terkena banjir dan tanah longsor. Bencana alam tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Pembaca Kompas.com Bantu Pengungsi Banjir dan Longsor di Sukajaya Bogor
Banjir di wilayah Pacet, diantaranya terjadi jalan raya menuju Desa Padusan dan depan Wisata Ubalan Water Park Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Banjir di dua lokasi ini akibat luapan air sungai.
Banjir juga melanda Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet. Penyebabnya, sungai yang tidak mampu menampung air saat turun hujan deras.
Baca juga: Kisah Keluarga Aci, Bertahan Hidup Setelah Rumah Diterpa Banjir dan Longsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.