Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Viral Guru Honorer Menangis Dihadiahi Motor, Sepatu Bolong hingga Hampir Dipukul Pengemudi Mobil

Kompas.com - 08/02/2020, 11:23 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Panji Setiaji (29) tak kuasa menahan air matanya saat menerima kejutan berupa sebuah motor, Rabu (22/1/2020).

Guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat itu spontan bersujud syukur saat mendengar dirinya mendapatkan motor sumbangan dari Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) dan donatur lainnya.

"Waktu itu saya tidak bisa menahan air mata. Saya hanya berdoa, ya Allah ini rezeki dari Allah yang tak disangka-sangka, dari orang yang peduli," kata Panji.

Selain sebuah sepeda motor, Panji juga mendapatkan sepatu dan tas.

Tangisan Panji bukan tanpa alasan. Sebab benda-benda yang dihadiahkan padanya membuat Panji teringat perjuangan hidupnya selama ini.

Baca juga: Dulu Tinggal di Toilet Sekolah, Guru Honorer di Pandeglang Kembali ke Rumah dan Buka Usaha

Hampir dipukul gara-gara sepeda motor

Ilustrasi perkelahian Ilustrasi perkelahian
Panji mengisahkan, sebelumnya ia memiliki sebuah sepeda motor.

Namun sepedanya tersebut sering kali mogok.

Pernah pada suatu kali, Panji hampir dipukul oleh seorang pengemudi mobil lantaran sepeda motornya mogok di tengah jalan.

Namun, sepeda motor tersebut rupanya membawanya bertemu dengan Kristiawan Saputra, pendiri komunitas SKP yang menghadiahinya sepeda motor.

"Saat itu sepeda motor saya mogok di samping rumah Pak Kris, lalu dibantu. Pak Kris juga menelusuri kehidupan saya sebagai guru honorer," kata Panji.

Baca juga: Kasihan Tenaga Honorer Kerja Bertahun-tahun kalau Ujungnya Diberhentikan

Sepatu bolong

Guru honorer Panji Setiaji saat memberikan pelajaran kepada para murid kelas 4 SDN Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (31/1/2020).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Guru honorer Panji Setiaji saat memberikan pelajaran kepada para murid kelas 4 SDN Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (31/1/2020).
Kris, kata Panji, menyempatkan datang ke rumah Panji dan mengikuti kegiatannya.

Saat itulah terkuak, sepatu yang dikenakan Panji beraktivitas sehari-hari bolong di bagian bawah.

"Pada saat memakai sepatu, Pak Kris melihat sepatu saya bawahnya bolong," tuturnya.

Tak hanya itu, tas yang dikenakan Panji pun telah robek.

Melansir Tribunnews.com, dengan gaji Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per bulan sebagai guru honorer, Panji belum bisa membeli sepatu dan tas baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com