Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Kerajaan Kutai Mulawarman di Calon Ibu Kota Negara, Ini 5 Faktanya

Kompas.com - 06/02/2020, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, akhirnya angkat bicara setelah ramai disebut sebagai kerajaan baru, mirip Sunda Empire dan King of The King.

Iansyahrechza atau disapa Raja Labok, Raja Kutai Mulawarman, di Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, menjelaskan, perkumpulan yang dia pimpin telah mengantongi SK menteri hukum dan HAM nomor AHU-0067708.AH.01.07 Tahun 2016 tentang pengesahan pendirian badan hukum.

Selain itu, Labok juga menjelaskan, tujuan dari perkumpulannya tersebut adalah melestarikan adat budaya setempat.

Namun demikian, pihak kepolisian mengaku masih akan menyelidiki keberadaan kelompok tersebut. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Sebuah perkumpulan yang peduli kebudayaan

Beberapa hari belakangan warga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah heboh dengan kemunculan sebuah kerajaan baru bernama Kerajaan Mulawarman di Muara Kaman, salah satu kecamatan di Kukar. Istimewa Beberapa hari belakangan warga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah heboh dengan kemunculan sebuah kerajaan baru bernama Kerajaan Mulawarman di Muara Kaman, salah satu kecamatan di Kukar.

Labok membeberkan, perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, sesuai salinan akta nomor 02 tanggal 13 Juli 2016 yang diusulkan notaris Abdul Rafi'i di Kota Samarinda.

Dalam SK yang ditandatangani Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kemenkumham, Freddy Harris, tercatat nama Iansyahrechza sebagai Ketua Lembaga Adat Besar Kaltim periode 2011-2016.

Hal itu diperkuar dengan surat keterangan Kesbangpol Kaltim dengan nomor registrasi nomor 220.04.1.00.1100 sebagai organisasi masyarakat (Ormas).

"Bentuk dari kerajaan hanya sebuah perkumpulan," kata Labok saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Tak Mau Disamakan dengan Sunda Empire, Kerajaan Mulawarman Tunjukkan SK Kemenkumham

2. Tak ada pungutan untuk jadi anggota

Ilustrasi dana umrahSHUTTERSTOCK Ilustrasi dana umrah

Menurut Labok, organisasi yang dia pimpin tidak pernah memungut biaya apapun dari anggota atau merugikan orang lain.

Dirinya juga membantah jika ada anggapan organisasinya berniat memerintah atau berkuasa.

Perkumpulannya murni memajukan adat dan kebudayaan yang ada di lokasi tersebut.

"Kami berdiri sendiri. Kami ingin angkat warisan adat dan budaya di Muara Kaman," terangnya.

Baca juga: Pengikut King of The King Sebut Dony Pedro Anggota TNI Aktif, Bertugas di Bandung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com