Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jatim Sebut 2 Penyebab Banjir Bandang di Jember dan Bondowoso

Kompas.com - 02/02/2020, 16:01 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Sebab, bila dilakukan secara manual, lokasinya cukup sulit, karena karena ketinggian dan kemiringan gunung.

Terkait dugaan adanya pembalakan liar atau illegal logging, Khofifah menyerahkan penanganan kepada penegak hukum untuk melakukan investigasi.

“Kami serahkan pada tim untuk melakukan investigasi, serahkan pada instansi vertikal,” kata dia.

Untuk itu, Pemprov Jatim sudah berkoordinasi dengan Perhutani atau PTPN untuk melakukan reboisasi oleh kedua lembaga tersebut.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim sudah menyiapkan format agar bisa menabur biji tanaman dari udara.

“Ini sudah disiapkan oleh Dinas Kehutanan, karena tidak sekadar menabur biji, tapi sementara disemai, kemudian di dalam polybag dan harus ada pupuknya,” kata Khofifah.

Pemprov Jatim masih menghitung luasan lahan yang akan ditabur biji di musim hujan ini.

”Mudah mudahan bisa langsung tumbuh. Ini bagian dari perluasan reboisasi yang dilakukan Perhutani PTPN dan semua di antara kita,” kata Khofifah.

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang di Jember terjadi pada Sabtu (1/2/2020).

Ada 450 korban yang mengungsi.

Sementara itu, banjir bandang di Bondowoso terjadi pada Rabu (29/1/2020).

Ratusan rumah warga terdampak banjir tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com