Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Nama Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah

Kompas.com - 31/01/2020, 07:42 WIB
Oryza Pasaribu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com - Petugas Tim SAR Gabungan dan BPBD masih terus bekerja mencari dan mengevakuasi korban banjir longsor yang terjadi di beberapa daerah di Tapanuli Tengah.

Setelah berhasil menemukan tujuh korban tewas pada Rabu (29/1/2020), kali ini, Kamis (30/1/2020), dua korban kembali ditemukan. Kondisi keduanya sama, sudah tidak bernyawa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Safaruddin Nanda Nasution mengatakan, dua warga korban banjir dan longsor kembali ditemukan di dua lokasi yang berbeda.

"Iya, hari ini Kamis (30/1/2020) dua warga yang menjadi korban banjir dan longsor kembali ditemukan. Jadi total korban tewas sampai hari ini sudah sembilan orang," ungkap kepala BPBD.

Baca juga: Korban Tewas Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah Jadi 9 Orang

Dua warga yang ditemukan tewas sudah diidentifikasi. Mereka adalah Brisman Marbun (30), warga Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi.

Korban ini, kata Nanda, diduga hanyut terbawa arus dan ditemukan di tumpukan material banjir.

Kemudian, Ramalan Simanjuntak (40), warga Desa Parik Sinomba, Kecamatan Barus Utara. Korban ditemukan di bawah reruntuhan longsor yang terjadi di daerah tersebut.

"Keduanya sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing," ujar Nanda.

Hingga saat ini, kata Nanda, Tim SAR gabungan masih terus berada di lokasi yang terdampak banjir dan longsor.

Mereka terus siaga dan siap menolong warga yang membutuhkan bantuan untuk mencari, jika ada anggota keluarga yang hilang atau belum ditemukan akibat bencana alam tersebut.

"Sampai saat ini kita sifatnya masih menunggu laporan dari masyarakat. Dan, jika ada yang melapor anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan akan segera kita tindaklanjuti," ucap Nanda.

Sebelumnya, akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kecamatan Barus dan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, pihak BPBD menyebut korban kembali bertambah. Sampai saat ini, jumlah korban tewas mencapai tujuh orang.

"Sudah tujuh orang. Dua orang, yaitu pasangan suami istri yang hanyut terbawa arus banjir di Kecamatan Barus, dan lima orang warga yang tertimbun longsor di Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah, Safaruddin Nanda Nasution kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020) sore.

Lima warga yang tertimbun longsor, kata Nanda, berhasil dievakuasi pada waktu yang berbeda.

Rabu (29/1/2020) pukul 08.00 WIB, Tim Gabungan SAR lebih dulu menemukan Marpaung (50), salah satu warga yang tertimbun longsor.

Proses evakuasi terus dilanjutkan, dan pada pukul 11.00 WIB, dua warga atas nama Juster Sitorus (55) dan Abdul Rahman (72) ikut ditemukan.

Lalu sekitar pukul 12.30 WIB, satu wanita bernama Pardamean Manalu (85) juga ditemukan.

Selanjutnya, sekitar pukul 12.50 WIB, petugas menemukan satu warga atas nama Esrin Pane (48).

"Lima korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan semuanya ditemukan tertimpa material banjir, kayu beton dan lumpur. Nanda menduga, lima korban tersebut tidak dapat menyelamatkan diri ketika longsor dan banjir datang menerjang tempat mereka di Bonan Dolok, Andam Dewi, Tapanuli Tengah.

"Dan, lima jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," ujar Nanda.

Baca juga: Fakta Banjir di Tapanuli Tengah, 7 Orang Meninggal, 700 Keluarga Mengungsi

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan sekitarnya Selasa (28/1/2020) sore hingga Rabu (29/1/2020) dini hari, mengakibatkan banjir dan longsor.

Sedikitnya tiga orang warga dinyatakan meninggal dunia, 22 Luka-luka dan sebanyak 700 keluarga diungsikan sementara.

Identitas korban tewas

Berikut nama-nama identitas 9 korban tewas akibat banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah

1. Adwirzah Tanjung (60), warga Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus

2. Idwarnisa (58), warga Padang Masiang, Kecamatan Barus

3. Bismar Marpaung (50), warga Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi

4. Juster Sitorus (55), warga Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi

5. Pardamean br Manalu (85)  warga  Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi

6. Abdul Rahman (72), warga Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi

7. Esrin Pane (48), warga Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi

8. Brisman Marbun (30), warga Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi.

9. Ramalan Simanjuntak (40), warga Desa Parik Sinomba, Kecamatan Barus Utara.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapteng Safaruddin Nanda Nasution mengatakan, banjir disebabkan luapan Sungai Aek Sirahar yang berada di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah.

Akibat luapan tersebut, sedikitnya tujuh desa dan kelurahan terendam air dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.

Baca juga: Banjir di Tapanuli Tengah Tewaskan 7 Orang, Ini Instruksi Gubernur Sumut

Ada pun daerah yang terendam, kata Nanda, yaitu Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Tarandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis, dan Kelurahan Padang Masiang.

"Akibat kejadian banjir ini sedikitnya 700 keluarga mengungsi, dan 22 warga mengalami luka-luka," ujar Nanda ketika dikonfirmasi lewat telepon, Rabu (29/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com