"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," ungkap kerabat korban Ade Munir, Senin (27/1/2020).
Hal itu dibantah oleh pihak sekolah. Mereka memang pernah menerima informasi ejekan tersebut dari guru Bimbingan Pembinaan (BP).
Namun, laporan tersebut diklaim telah selesai. Pihak sekolah telah melakukan pembinaan kepada teman-teman Delis untuk tak mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Mencari Penyebab Siswi Pramuka Tewas di Gorong-gorong SMP Tasikmalaya
Mayat Delis diotopsi di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Selasa (28/1/2020).
Hasil otopsi akan keluar dalam waktu sekitar 14 hari.
Polisi juga telah memeriksa 9 saksi terkait kematian siswi SMP tersebut.
Saksi yang diperiksa antara lain teman Delis, pihak sekolah dan lingkungan di sekitar Delis.
"Baru bisa dipastikan meninggal karena tindak pidana atau sesuatu yang lain setelah berdasarkan saksi dan bukti-bukti," kata Kapolres Tasikmalaya Anom Karibianto.
Sumber: Kompas.com (Penulis:Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa), Tribun Jabar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.