Salin Artikel

5 Fakta di Balik Kematian Siswi SMP di Gorong-gorong Sekolah, Kecurigaan Ibu hingga Sempat Menghilang

Ia tewas dalam kondisi masih mengenakan seragam pramuka lengkap. Ditemukan pula tas berisi perlengkapan sekolah Delis.

Sebelum ditemukan tewas, Delis sempat dilaporkan hilang sepulang dari sekolah.

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki penyebab kematian Delis. Berikut fakta di balik kematian Delis yang dihimpun Kompas.com:

Delis sempat menghilang sebelum ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya.

Rekan Delis bernama Silfia Handayani mengaku terakhir bertemu dengan Delis pada Kamis (23/1/2020) sore sepulang sekolah.

Saat itu hujan turun dengan deras. Delis memilih berteduh dan rekannya pulang terlebih dahulu.

Namun pada Jumat (24/1/2020) pagi, Delis tak masuk ke sekolah.

Ibu Delis sempat menanyakan pada pihak sekolah mengapa anaknya tidak pulang pada hari Kamis.

Ibu kandung Delis, Wati Candrawati (46) menduga Delis meninggal karena dibunuh.

"Lubang gorong-gorong itu kecil. Tapi kenapa tubuh anak saya yang lebih besar bisa masuk ke sana," kata Wati, seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Ibu Delis meminta polisi segera mengusut kasus kematian putrinya.

"Saya minta pelakunya dihukum seberat-beratnya, dihukum mati," kata dia.

Wakil Kepala SMP Negeri 6 Saeful mengungkapkan sempat membantu mencari Delis saat ia dilaporkan hilang oleh ibunya.

"Setelah menerima laporan kehilangan Desi dari ibunya, kami langsung ikut membantu mencari keberadaannya," ujar Saeful, seperti dilansir dari Tribun Jabar.

Saeful kemudian menemui ayah kandung Delis yang telah berpisah dengan ibu kandungnya.

Ketika itu, kata Saeful, ayahnya mengatakan Delis ada padanya dan meminta pihak sekolah tidak khawatir.

"Setelah ada keterangan itu kami lega walau tidak sampai melihat Delis," ujarnya.

Sepekan terakhir sebelum menghilang, Delis sering terlihat murung.

Berdasarkan keterangan keluarganya, Delis sering dibully oleh teman-temannya.

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," ungkap kerabat korban Ade Munir, Senin (27/1/2020).

Hal itu dibantah oleh pihak sekolah. Mereka memang pernah menerima informasi ejekan tersebut dari guru Bimbingan Pembinaan (BP).

Namun, laporan tersebut diklaim telah selesai. Pihak sekolah telah melakukan pembinaan kepada teman-teman Delis untuk tak mengulangi perbuatannya.

Mayat Delis diotopsi di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Selasa (28/1/2020).

Hasil otopsi akan keluar dalam waktu sekitar 14 hari.

Polisi juga telah memeriksa 9 saksi terkait kematian siswi SMP tersebut.

Saksi yang diperiksa antara lain teman Delis, pihak sekolah dan lingkungan di sekitar Delis.

"Baru bisa dipastikan meninggal karena tindak pidana atau sesuatu yang lain setelah berdasarkan saksi dan bukti-bukti," kata Kapolres Tasikmalaya Anom Karibianto.

Sumber: Kompas.com (Penulis:Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa), Tribun Jabar

https://regional.kompas.com/read/2020/01/31/06200051/5-fakta-di-balik-kematian-siswi-smp-di-gorong-gorong-sekolah-kecurigaan-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke