Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Larang Warga Beraktivitas di Cilipung Sumedang Pasca-Longsor

Kompas.com - 29/01/2020, 14:08 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - BPBD Sumedang mengimbau warga tidak beraktivitas di wilayah Cilipung, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pasca-longsor menerjang kawasan tersebut.

Kepala BPBD Sumedang Ayi Rusmana mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kajian dari Badan Geologi Bandung terkait status wilayah Cilipung yang diterjang banjir bandang dan longsor.

"Kemarin sudah ada dari Badan Geologi ke lokasi. Kami masih menunggu hasil kajiannya," ujar Ayi kepada Kompas.com di Sumedang, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Tapanuli Tengah, 3 Tewas, 22 Luka, 700 KK Mengungsi

Yang pasti, kata Ayi, BPBD Sumedang telah menyampaikan larangan kepada warga agar tidak beraktivitas di sawah atau pun kebun di sekitar lokasi longsor tersebut.

"Selama musim penghujan yang ekstrem sekarang ini, kami melarang warga untuk beraktivitas di sawah maupun kebun, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan," tutur Ayi.

Baca juga: 2 Hari Diguyur Hujan Deras, Kabupaten Lahat dan Empat Lawang Diterjang Banjir dan Longsor

 

Warga tak perlu direlokasi

Ayi menuturkan, lokasi longsor Cilipung jauh dari wilayah pemukiman, sehingga warga tidak perlu direlokasi.

"Lokasi longsor kemarin itu hanya areal pesawahan dan kebun, jadi tidak perlu relokasi," kata Ayi. 

"Hanya itu, warga diimbau tidak beraktivitas di sawah dulu, dan lebih meningkatkan kewaspadaannya," tutur Ayi.

Baca juga: Tebing Longsor di Sumedang Ancam Bangunan SD, Orangtua Siswa Khawatir

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi mengatakan, sejak memasuki awal tahun 2020, Kabupaten Sumedang, sudah dilanda bencana sebanyak 16 kali.

Sebelas bencana di antaranya yaitu bencana longsor.

Yedi menyebutkan, Kabupaten Sumedang memang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi terhadap bencana.

Baca juga: Detik-detik Dua Warga Sumedang Tewas Tertimbun Longsor Saat Berteduh di Saung Sawah

 

Sumedang rawan longsor

Tercatat, 23 kecamatan di Sumedang rawan bencana longsor. Kecamatan paling rawan yaitu Sumedang Selatan.

"Berdasarkan indeks risiko bencana urutan ke-10 di Jawa Barat, dengan demikian Sumedang mempunyai risiko tinggi bencana," kata Yedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu siang.

"Potensi yang terjadi di Sumedang adalah longsor atau pergerakan tanah." 

Baca juga: Longsor di Sumedang, Dua Orang Tewas dan Dua Lainnya Kritis

Yedi menambahkan, secara topograpi Sumedang merupakan wilayah berbukit dan pegunungan.

"Upaya pencegahan dilakukan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bencana. Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada terutama apabila turun hujan," kata Yedi. 

Baca juga: Tertutup Material Longsor, Akses Jalan Sumedang-Garut Lumpuh 3 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com