Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pembunuhan Pelajar SMA yang Hilang Ditemukan Jadi Tenggorak

Kompas.com - 26/01/2020, 09:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Teka-teki hilangnya Astrid Aprilia (15), pelajar SMA, warga Kabupaten Reja Lebong, Bengkulu, yang dilaporkan hilang sejak November 2019 silam oleh keluarganya akhrinya terungkap, dia ditemukan tinggal tulang tengkorak dan kaki.

Tulang diduga tubuh Astrid itu ditemukan di lokasi Jembatan Air Merah Desa Air Merah, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa (21/1/2020).

Sebelum tengkorak dan tulang kaki Astrid ditemukan, ternyata Astrid menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh YO (32), warga Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur. Dia adalah sopir angkot yang sering ditumpangi korban.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika mengatakan, ditemukannya kerangka korban ini setelah pihaknya berhasil menangkap terduga pelaku pembunuh korban YO.

"Berdasarkan keterangan pelaku, korban diculik pada November 2019, korban sempat disekap di rumah pelaku," jelasnya, di lokasi penemuan tengkorak korban, Rabu (23/1/2020).

 

Kronologi kejadian

Rahmat menceritakan, kejadian bermula saat Astrid ditelepon YO untuk diminta bantuan mengantarkan kado untuk kawan Astrid.

"Korban dan pelaku ini sudah saling kenal, yaitu korban sering naik angkot pelaku sejak SMP sehingga korban menyetujui," jelasnya.

Sesampainya di rumah Yo, korban meminta air putih kepada pelaku. Saat itu, pelaku menyuruh Astrid untuk mengambil sendiri di dapur.

Saat itu pelaku menyusul Astrid ke dapur dan langsung mendekap leher korban menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya memegang tangan kiri korban.

Setelah itu, kata Rahmat, pelaku mengancam korban untuk tidak teriak sembari menyuruh Astrid duduk di kursi, kemudian YO mengambil tali plastik yang digunakannya untuk mengikat tangan Astrid.

Dia lalu mengikat kaki Astrid dengan menggunakan kabel listrik berwarna hitam.

"Setelah diikat, korban sempat dititipkan ke salah satu rumah saksi," katanya.

Masih dikatakan Rahmat, korban dititipkan karena pelaku akan mengantar penumpang. Sekitar pukul 00.00 WIB, kemudian pelaku menjemput korban lagi dari salah satu rumah saksi.

Saat akan masuk ke rumah pelaku, lanjut Rahmat, korban sempat berteriak minta tolong.

Teriakan itu lantas membuat pelaku panik hingga memutuskan untuk mencekik korban hingga korban meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com