“Upaya sejauh ini, data-data yang ada ini harus dilengkapi. Kami juga sudah konfirmasikan kepada pihak asal usul sekolah Sherly, kita sudah ambil datanya dan pihak sekolah sudah hubungi kabupaten, kita sedang menunggu,” ucapnya.
Kendala yang dihadapi Sherly ini dituliskan oleh seorang warga di Wakatobi, Saleh Hanan, dengan membuat surat putih kepada Presiden Joko Widodo tentang keinginan Sherly untuk mengikuti ujian dan melanjutkan pendidikannya.
“Tak ada data tentang dirinya dari sekolah asal di Papua. Tak punya akte kelahiran dan kartu keluarga. Sekolah yang sudah 2 tahun mendidik Sherly di Wakatobi sedang kesulitan menolongnya. Guru-guru, kepala sekolah, tak kuasa berhadapan dengan teknologi Dapodik,” tulis Saleh Hanan dalam surat terbukanya.
Dalam surat tersebut tersebut, Saleh juga menuliskan orangtua angkat tidak bisa mengurus administrasi kependudukan untuk Sherly.
Kantor Catatan Sipil juga tidak punya pilihan menghadapai perangkat data kependudukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.