Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Mahasiswa Jember Tewas di Kamar Indekos, dari Bau Menyengat hingga Korban Sempat Mengeluh Sakit

Kompas.com - 22/01/2020, 07:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Mahasiswa Politeknik Negeri Jember, M Angga Nurmawan ditemukan meninggal di kamar indekos, Senin (20/1/2020).

Penemuan jenazah itu, setelah penghuni indekos merasa curiga dengan bau menyengat dari dalam kamar korban.

Belum diketahui pasti penyebab kematian mahasiswa semester VIII tersebut.

Namun menurut pengakuan orangtuanya, korban seminggu sebelumnya sempat mengeluh sakit saat telepon.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Mencium bau menyengat

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Janazah M Angga Nurmawan, ditemukan meninggal dalam keadaan sudah membusuk di dalam kamar indekos oleh temannya.

Salah satu teman indekos korban, Bagus Dwi mengatakan penemuan jenazah M Angga itu karena curiga dengan bau menyengat dari kamar yang bersangkutan.

“Saya pertama datang dari Kecamatan Tanggul, saya ke kamar lalu balik ke parkiran ambil sandal, kok ada bau menyengat,” katanya.

Karena curiga dengan bau itu, kemudian ia penasaran, dan memberanikan diri untuk mengintip kondisi di dalam kamar korban.

Saat itu ia dan rekan indekos lainnya merasa terkejut, karena kaki dan perut korban sudah dikerubungi banyak lalat.

“Dari sebelah kiri kelihatan, kakinya sudah banyak lalatnya, perutnya besar dan juga banyak lalat,” tambah dia.

Mengetahui kondisi itu, ia kemudian bersama teman indekos lainnya melaporkan kepada pemilik indekos dan polisi.

Baca juga: Mahasiswa Jember Membusuk di Kamar Indekos, Saksi Lihat Kaki dan Perutnya Banyak Lalat

2. Orang tua korban tak percaya

-THINSTOCK -

Mengetahui mahasiswanya meninggal di indekos, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember, Wahyu Kurnia Dewanto langsung menghubungi keluarga korban.

Saat memberikan informasi kepada pihak keluarga itu, Wahyu awalnya merasa bingung untuk menjelaskan.

Karena orangtua korban sempat tak percaya, dan menganggap dirinya hanya melakukan penipuan.

“Pihak orangtua agak tidak percaya, dipikir penipuan, namun kami memastikan,” ucap Wahyu.

Setelah berusaha dijelaskan, orangtuanya mengaku syok dan tak mengira anaknya meninggal.

Baca juga: Mendapat Kabar Anaknya Tewas di Indekos, Orangtua Korban Tak Percaya Dikira Penipuan

3. Korban sempat mengeluh sakit

Ilustrasi sakitShutterstock Ilustrasi sakit

Saat berkomunikasi dengan pihak keluarga korban, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember, Wahyu Kurnia Dewanto mendapat informasi bahwa Angga sempat mengeluh sakit kepada orangtuanya.

“Kami menghubungi orangtuanya, ternyata ibunya ditelepon seminggu lalu, bilangnya sakit,” katanya.

Hanya saja, orangtuanya tidak menjelaskan secara detail keluhan sakit yang disampaikan Angga.

Informasi itu, kata dia, akan disampaikan kepada polisi untuk tambahan bahan penyelidikan.

“Kayaknya kalau sakit beneran, cek nelongsonya arek iki (kasihan sekali anak ini) kalau sampai meninggal karena sakit,” tuturnya.

Baca juga: Mahasiswa Jember Ditemukan Membusuk di Kamar Indekos

4. Korban dikenal tertutup

Teman di indekos korban menganggap M Angga Nurmawan, sebagai pribadi yang tertutup.

Ia dianggap jarang membaur dengan teman lainnya yang sesama penghuni indekos.

“Sama anak-anak yang sudah lama di sini memang kurang akrab,” kata Bagus Dwi, penghuni rumah indekos tempat meninggalnya korban kepada Kompas.com, di lokasi kejadian.

Dari informasi yang tertera di KTP, korban merupakan warga Dusun Ploso, RT 003 RW 002, Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

Korban ditemukan tewas membusuk pada Senin, di dalam kamarnya.

Penemuan jenazah korban karena penghuni indekos mencium bau menyengat dari dalam kamar yang bersangkutan.

Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Robertus Belarminus, Caroline Damanik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com