Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Ujang Syafiri mengatakan, para korban yang saat kejadian berada di atas jembatan untuk berwisata
Di mana, kawasan tersebut merupakan onjek wisata desa Batu Luwis yang sering dikunjungi.
Diduga karena kelebihan beban, para korban di atas jembatan berjatuhan ke arus sungai yang kebetulan dalam kondisi banjir.
"Remaja-remaja itu berwisata di atas jembatan," kata Ujang, Minggu (19/1/2020).
"Saat itu mereka selfie-selfie," lanjutnya.
Sementara itu, Bendy Sudarto, salah satu anggota tim SAR dari Palsostik, Universitas Bengkulu, menyebutkan, semua korban hilang sudah ditemukan.
"Saat ini 10 orang meninggal dunia telah ditemukan. Semua yang hilang telah ditemukan, pencarian dihentikan dengan ditemukannya semua korban," katanya.
Baca juga: Selfie di Atas Jembatan Gantung di Bengkulu Berujung Maut, 10 Orang Tewas Terseret Banjir
Seorang mahasiswa Politeknik Negeri Jember bernama M Angga Nurmawan, ditemukan meninggal dalam keadaan membusuk di indekosnya yang berada di Jalan Tidar Lingkungan Pelindu Barat, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jawa Timur.
Belum diketahui penyebab dari kematian mahasiswa asal Kediri tersebut.
“Saya pertama datang dari Kecamatan Tanggul, saya ke kamar lalu balik ke parkiran ambil sandal, kok ada bau menyengat,” kata Bagus Dwi, salah satu teman penghuni indekos korban kepada Kompas.com, di lokasi kejadian, Senin (20/1/2020).
Masih dikatakanya, awalnya ia tak berani mengintip kamar korban. Namun, karena penasaran, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengintip dari jendela sebelah kanan, tapi tidak kelihatan.
“Dari sebelah kiri kelihatan, kakinya sudah banyak lalatnya, perutnya besar dan juga banyak lalat,” ungkapnya.
Lanjutnya, beberapa saat kemudian, anak kos lain yang datang.
Sementara itu, Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamal membenarkan adanya penemuan mayat mahasiswa itu.