Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Identitas Kerangka Duduk di Sofa Terungkap | "Selfie" di Atas Jembatan Gantung Berujung Maut

Kompas.com - 21/01/2020, 06:57 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah dilakukan otopsi oleh tim forensik RS Bhayangkara Sartika Bandung, pada Jumat (17/1/2020) lalu.

Diketahui kerangka manusia yang ditemukan duduk di sofa rumah kosong di Kompleks Sukamenak Indah Blok I 62 RT 006 RW 004 Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berjenis kelamin laki-laki.

Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik sementara, kerangka manusia itu diperkirakan meninggal sekitar satu tahun.

Sementara itu, sebanyak sepuluh orang meninggal setelah jembatan gantung yang berada di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Gudi Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, putus diduga karena kelebihan beban.

Sebelum putus, para korban yang sedang berada di atas jembatan itu sedang selfie-selfie.

Berikut ini lima berita poluler nusantara selengkapnya:

1. Identitas kerangka manusia duduk di Bandung terungkap

Kerangka manusia ditemukan sedang duduk di sofa sebuah kosong di Bandung, Jawa Barat.dok Polresta Bandung Kerangka manusia ditemukan sedang duduk di sofa sebuah kosong di Bandung, Jawa Barat.

Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, kerangka mayat manusia itu diperkirakan meninggal sekitar satu tahun.

"Kematiannya berumur paling cepat enam bulan dan maksimal satu tahun," ujar Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, di Mapolresta Bandung, Senin (20/1/2020).

Berdasarkan hasil forensik sementara, kata Hendra, kerangka tersebut berkelamin pria dan berusia sekitar dewasa hingga paruh baya.

"Korban ini berjenis kelamin laki-laki, kedua umur paruh baya," kata Hendra.

Sementara itu, Dokter Forensik RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung, Nurul Aida Fathya mengatakan, terkait kondisi mayat yang telah menjadi tulang-belulang itu, bisa terjadi lantaran rentang kematian korban yang ditaksir cukup lama.

Bahkan, tulang-belulang itu sudah terlihat terlepas sebagian.

"Kalau memang sudah tidak ada jaringan lunak atau ototnya, ya jatuh lepas," ujarnya.

Baca juga: Identitas Kerangka Manusia Duduk di Bandung Terungkap, Diduga Tewas 1 Tahun Lalu

 

2. Selfie di atas jembatan gantung berujung maut

Jembatan gantung putus di lokasi wisata Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1/2020) pukul 15.00 WIB.Dok. Instagram @bengkuluinfo Jembatan gantung putus di lokasi wisata Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1/2020) pukul 15.00 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Ujang Syafiri mengatakan, para korban yang saat kejadian berada di atas jembatan untuk berwisata

Di mana, kawasan tersebut merupakan onjek wisata desa Batu Luwis yang sering dikunjungi.

Diduga karena kelebihan beban, para korban di atas jembatan berjatuhan ke arus sungai yang kebetulan dalam kondisi banjir.

"Remaja-remaja itu berwisata di atas jembatan," kata Ujang, Minggu (19/1/2020).

"Saat itu mereka selfie-selfie," lanjutnya.

Sementara itu, Bendy Sudarto, salah satu anggota tim SAR dari Palsostik, Universitas Bengkulu, menyebutkan, semua korban hilang sudah ditemukan.

"Saat ini 10 orang meninggal dunia telah ditemukan. Semua yang hilang telah ditemukan, pencarian dihentikan dengan ditemukannya semua korban," katanya.

Baca juga: Selfie di Atas Jembatan Gantung di Bengkulu Berujung Maut, 10 Orang Tewas Terseret Banjir

 

3. Mahasiswa Jember ditemukan membusuk di kamar kos

Rumah kos korban yang ditemukan meninggal dunia dipasang police line oleh Polsek Sumbersari JemberKOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI Rumah kos korban yang ditemukan meninggal dunia dipasang police line oleh Polsek Sumbersari Jember

Seorang mahasiswa Politeknik Negeri Jember bernama M Angga Nurmawan, ditemukan meninggal dalam keadaan membusuk di indekosnya yang berada di Jalan Tidar Lingkungan Pelindu Barat, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jawa Timur.

Belum diketahui penyebab dari kematian mahasiswa asal Kediri tersebut.

“Saya pertama datang dari Kecamatan Tanggul, saya ke kamar lalu balik ke parkiran ambil sandal, kok ada bau menyengat,” kata Bagus Dwi, salah satu teman penghuni indekos korban kepada Kompas.com, di lokasi kejadian, Senin (20/1/2020).

Masih dikatakanya, awalnya ia tak berani mengintip kamar korban. Namun, karena penasaran, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengintip dari jendela sebelah kanan, tapi tidak kelihatan.

“Dari sebelah kiri kelihatan, kakinya sudah banyak lalatnya, perutnya besar dan juga banyak lalat,” ungkapnya. 

Lanjutnya,  beberapa saat kemudian, anak kos lain yang datang.

Sementara itu, Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamal membenarkan adanya penemuan mayat mahasiswa itu. 

“Sekarang, mayat korban dilarikan ke RSUD dr Soebandi Jember untuk dilakukan visum,” ujar dia.

Baca juga: Mahasiswa Jember Ditemukan Membusuk di Kamar Indekos

 

 

4. Keluarga sopir bus pariwisata minta maaf ke penumpang

Ibunda sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Risa (63) meminta maaf kepada semua penumpang bus pariwisata yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut. 
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy Ibunda sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Risa (63) meminta maaf kepada semua penumpang bus pariwisata yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Bus rombongan wisata Gunung Tangkuban Parahu mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2020).

Bus pariwisata tersebut terguling saat melintas di Turunan Palasari, Kampung Nagrog, desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang pada Sabtu sore.

Akibat kejadian itu, delapan orang meninggal termasuk sopir bus bernama Dede Purnama (41).

Ibu kandung Dede, Risa (63) mengatakan, kecelakaan itu bukanlah kemauan anaknya yang mengendarai bus pariwisata yang terguling di Subang.

Menurutnya kejadian itu adalah musibah yang sama sekali tak diinginkan oleh keluarganya.

"Bukan kepengen anak saya, ini musibah. Mudah-mudahan lancar semua, jangan ada halangan suatu apapun," kata Risa.

Tak hanya itu, pihaknya sebagai keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban.

"Minta maaf kepada korban yang banyak, minta dimaafin anak saya, bukan kemauan anak saya, saya minta dimaafin, kepada semua korban, dari pihak anak saya sebagai sopir," kata Risa dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Keluarga Sopir Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang Minta Maaf ke Penumpang: Bukan Kemauan Anak Saya...

 

5. Meninggal di atas kapal, pelaut asal Sulsel dibuang ke laut

Ilustrasi laut, samudra Ilustrasi laut, samudra

Seorang anak buah kapal (ABK) bernama Muhammad Alfatah warga asal Dusun Banca, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, meninggal karena sakit di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut.

Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Alfatah meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.

Dalam surat itu disebutkan, sakit yang dialami Alfatah adalah kaki dan wajah bengkak, nyeri di dada, dan napas pendek.

Kapten kapal sempat memberikan obat kepada Alfatah, namun kondisinya tak kunjung membaik.

Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.

Namun, Alfatah meninggal delapan jam setelah dipindahkan ke kapal tersebut.

Keluarga almarhum, Khairil mengatakan, pihak keluarga telah menerima informasi resmi dari kementerian terkait kejadian yang menimpa sepupunya tersebut.

"Iye kak, jelas'mi itu infonya. Dia betul (Alm Alfatah), bahkan kemarin sudah salat jenazah di kampung," ujarnya.

Baca juga: Meninggal di Atas Kapal, Pelaut Asal Sulsel Dibuang ke Laut

 

Sumber: KOMPAS.com (Firmansyah, Agie Permadi, Bagus Supriadi | Editor: Dony Aprian, Khairina, Rachmawati, Rabertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com