GARUT, KOMPAS.com – Berawal dari informasi warga yang biasa berburu di kawasan Gunung Guntur, sebuah ladang ganja yang berisi 30 pohon ganja berhasil diungkap.
Proses penemuannya sendiri, tidaklah mudah.
Anggota Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Pasawahan menjadi kuncinya.
Baca juga: Ladang Ganja Ditemukan di Gunung Guntur Garut
Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Asep Saepudin mengungkapkan, informasi ini berawal dari laporan warga kepada anggota Babinsa dan Babinkamtibmas pada Rabu (15/01/2020).
Informasi tersebut, ditindaklanjuti dengan upaya pencarian lokasi ladang ganja tersebut.
“Warga menemukan pohon seperti pohon ganja, karena curiga mereka laporan ke Babinsa dan Babinkamtibmas," katanya.
"Lantas mereka berdua mencari ladang tersebut hingga dua hari,” lanjutnya.
Baca juga: Polisi Sisir Kawasan Gunung Guntur, Cari Ladang Ganja Lainnya
Padahal, warga yang memberikan informasi soal ladang ganja tersebut, lupa dengan lokasi ladang ganja tersebut di gunung.
Hingga, pada hari ketiga pencarian, Sabtu (18/01/2020), duet Babinsa dan Babinkamtbmas tersebut berhasil menemukan ladang ganja tersebut pada pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Polisi Musnahkan Ladang Ganja Seluas Satu Hektar Siap Panen
Setelah menemukan ladang ganja tersebut, mereka pun menjaga ladang ganja tersebut hingga Tim Reserse Narkoba Polres Garut datang dan mengamankan pohon ganja tersebut dan memasang garis polisi pada ladang ganja tersebut.
“Kasihan mereka, lapar dan haus menunggui ladang ganja sampai selesai di evakuasi, makanya kita dorong makanan dan minuman,” jelas Asep saat ditemui di kaki Gunung Guntur, Sabtu (18/01/2020) tengah malam.
Baca juga: Polisi Temukan Kebun Ganja di Area Perhutani Purwakarta
Sekitar pukul 24.00, tim yang beranggotakan masyarakat setempat, anggota KSDA Garut serta anggota Polres Garut, berangkat membawa logistik serta peralatan identifikasi.
Tidak mudah untuk bisa sampai ke ladang ganja tersebut, kendaraan dengan penggerak 4 roda, hanya mampu mengantar hingga kaki gunung Guntur.
Baca juga: Kronologi Penemuan 3 Hektar Lahan Ganja di Lereng Gunung Dempo: Polisi Jalan Kaki 4 Jam
Usai itu, perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Satu jam pertama, perjalanan ditempuh pada kontur tanah yang sedikit menanjak di lahan hutan yang bercampur dengan kebun warga.
Usai itu, tim harus menyusuri jalan setapak menyusuri punggungan bukit dengan kondisi jalur yang cukup menanjak dan jurang di kanan jalur.
Karena sulitnya medan, tim tidak bisa bergerak cepat. Apalagi, tidak semua anggota tim membawa alat penerangan.
Baca juga: Polisi Pagaralam Temukan 3 Hektar Lahan Ganja di Tengah Semak Belukar
Perlu waktu hingga lebih dari satu jam menyusuri punggungan bukit hingga ke lahan hutan yang sedikit datar.
Namun, perjalanan belum usai. Tim kembali harus mendaki mengikuti jalur air turun dari puncak pegunungan tersebut.
Baca juga: Iseng Berujung Penjara: Tanam Ganja di Pot Rumah hingga Pocong Jadi-Jadian
Di jalur ini, meski jaraknya sebenarnya hanya beberapa ratus meter dari batas punggungan bukit, perlu waktu lama menaklukan jalur tersebut.
“Jalannya tanah, habis terguyur hujan dengan kemiringan hingga lebih dari 45 derajat, jadi tanjakannya sangat berat dan licin,” jelas Asep, salahsatu petugas KSDA Garut yang ikut dengan tim terakhir bersama Kompas.com.
Baca juga: Polresta Jayapura Amankan Ganja Senilai Rp 110 Juta Asal Papua Nugini
Di Lokasi ladang ganja tersebut, tampak Kasatnarkoba Polres Garut AKP Cepi Hermawan bersama sekitar lima orang anggotanya, anggota Babinsa Koramil Tarogong Serma Asep serta Babinkamtibmas Polsek Tarogong Kaler Bripka Jajang Djunaedi bersama dua orang warga.
Kedatangan tim terakhir, membuat mereka yang telah lebih dulu tiba di ladang ganja pun senang.
Baca juga: Polisi Temukan 1 Hektare Ladang Ganja di Bengkulu
Termasuk Serma Asep dan Bripka Jajang. Karena, merekalah yang menemukan ladang tersebut setelah sejak Rabu (15/01/2020) menjelajah kawasan Gunung Guntur bersama warga dan menunggui ladang tersebut.
Sebungkus nasi goreng pun langsung dilahap keduanya, bersama Kasatnarkoba dan anggota Res Narkoba.
Sayangnya, karena perbekalan air tidak mencukupi, mereka harus berbagi air minum usai makan. Namun, mereka tetap senang dan mencandai kondisi yang mereka hadapi.
Tidak lama usai menyantap nasi goreng, rintik hujan kembali turun. Semua anggota tim pun langsung bergerak.
Baca juga: Pakai 17 Pohon Ganja untuk Obat Kanker, Wanita Ini Ditangkap
Usai itu, mereka mulai mencabuti pohon tersebut bersama sedikit tanah. Kemudian, pohon tersebut ditempatkan di pot yang dibuat dari potongan botol air minum kemasan.
Usai itu, tim pun langsung bergegas turun membawa puluhan pohon ganja tersebut mengingat cuaca yang mulai tidak bersahabat.
Baca juga: Polisi: Kebakaran Hutan di Gunung Guntur Disengaja
Semua anggota tim, harus berhati-hati menuruni jalan curam dan licin, tidak sedikit anggota tim yang terjatuh karena licinnya jalur yang harus dilalui.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, tim pun berhasil sampai ke titik terakhir jalur pendakian tempat kendaraan diparkir.
Serma Asep, anggota Babinsa Koramil Tarogong mengakui, tidak gampang memang menemukan ladang ganja tersebut.
Karena, lokasinya jauh dari jalur jalan setapak yang biasa digunakan oleh pemburu.
Baca juga: Kesaksian Polisi Tangkap Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi hingga ke Kaki Gunung Guntur
“Jalurnya memang berat, lokasinya bukan di jalur yang biasa dilewati orang, jadi tidak ada yang menduga ladang ganjanya disana,” kata Asep saat berbincang dengan Kompas.com di Basecamp pendakian Gunung Guntur, Minggu (19/01/2020) menjelang subuh.
Asep mengaku senang bisa menemukan ladang ganja tersebut bersama rekannya Bripka Jajang anggota Babinkamtibmas Polsek Tarogong Kaler.
Karena, selama ini dirinya dan Jajang merahasiakan soal ladang ganja tersebut ke warga selama proses pencarian.
Baca juga: Pendaki Gunung Guntur Tertimpa Reruntuhan Batu
“Kita tidak mau nanti yang nanam tahu langsung pohonnya dicabutin di lokasi,” katanya.
Salah seorang warga yang tinggal di basecamp pendakian Gunung Guntur mengakui, selama beberapa hari ke belakang, dirinya melihat anggota Babinsa dan Babinkamtibmas tersebut bolak-balik ke gunung.
Namun, tidak pernah bicara ada apa.
“Saya tidak berani Tanya, warga yang diajak juga ikut aja,” kata pria yang sehari-hari berjaga mendata pendaki Gunung Guntur tersebut.
Baca juga: Nyaris Tersambar Petir, Enam Pendaki Gunung Guntur Kejang-kejang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.