KOMPAS.com- Hama tikus yang merajalela di Jombang menjadikan berkah tersendiri bagi para pemburu tikus.
Relawan pemburu tikus dibayar dengan hitungan Rp 1.000 per ekornya. Namun dalam semalam mereka bisa melumpuhkan ratusan ekor.
Menurut salah satu perangkat Desa Pojok Kulon, Misbachudin, jasa pembasmi tikus memang cukup efektif ketimbang cara lain.
"Banyak cara sudah dicoba, tapi tidak maksimal," kata Misbachuddin kepada Kompas.com, Kamis (16/1/2020).
Beberapa cara yang dilakukan yakni menggunakan burung hantu, membangun rumah di sekitar lahan ataupun menyediakan ular sawah sebagai predator tikus.
Namun dalam dua tahun terakhir, keberadaan tikus justru semakin masif. Hama tikus melanda 141 hektar lahan sawah dan 78 hektar lahan tegalan di Desa Pojok Kulon.
Baca juga: Beruk Ternyata Suka Makan Tikus, Bisa Jadi Agen Pengendali Hama
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.