Salin Artikel

Ada Jasa Pemburu Tikus di Jombang, Ini Tarifnya

Relawan pemburu tikus dibayar dengan hitungan Rp 1.000 per ekornya. Namun dalam semalam mereka bisa melumpuhkan ratusan ekor.

Menurut salah satu perangkat Desa Pojok Kulon, Misbachudin, jasa pembasmi tikus memang cukup efektif ketimbang cara lain.

"Banyak cara sudah dicoba, tapi tidak maksimal," kata Misbachuddin kepada Kompas.com, Kamis (16/1/2020).

Beberapa cara yang dilakukan yakni menggunakan burung hantu, membangun rumah di sekitar lahan ataupun menyediakan ular sawah sebagai predator tikus.

Namun dalam dua tahun terakhir, keberadaan tikus justru semakin masif. Hama tikus melanda 141 hektar lahan sawah dan 78 hektar lahan tegalan di Desa Pojok Kulon.

"Sekarang tiap ekor Rp 1.000. Kalau dulu, tahun lalu, masih Rp 500 per ekor, lalu naik jadi Rp 750 dan sekarang naik lagi," kata Misbach.

Satu kelompok relawan beranggotakan 2-3 orang. Biasanya ada delapan kelompok yang terjun dalam semalam.

Salah satu petani setempat, Muhammad Subhan, para petani mengumpulkan iuran untuk membayar jasa relawan.

Sebanyak empat kelompok tani yang masing-masing terdiri dari 160 petani mengumpulkan iuran berdasarkan luas lahan yang dimiliki.

Pemilik lahan pertanian berukuran 100 hektare wajib memberikan iuran kepada petugas yang ditunjuk kelompok tani sebesar Rp 20 ribu.

Sedangkan pemilik lahan sawah seluas 250 hektare, wajib menyetorkan iuran sebesar Rp 50 ribu.

Perburuan dilakukan mulai selelas Magrib sampai tengah malam. Usai perburuan, bangkai tikus dikumpulkan untuk dihitung.

Dalam dua pekan terakhir, pemburu tikus berhasil melumpuhkan sekitar 3 ribu tikus.

Jumlah tersebut lebih sedikit daripada tahun lalu yang berjumlah sampai 6 ribu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafií | Editor:Caroline Damanik, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/17/16300031/ada-jasa-pemburu-tikus-di-jombang-ini-tarifnya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke