Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Merajalela, Para Pemburu Dihargai Rp 1.000 Per Ekor

Kompas.com - 17/01/2020, 08:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Jasa pemburu tikus

Misbachudin mengatakan, untuk menghalau serangan tikus yang mengancam eksistensi pertanian di Desa Pojok Kulon, para petani setempat memanfaatkan jasa para pemburu tikus.

Para pemburu, ujar dia, menerima kompensasi sebesar Rp. 1.000 untuk setiap ekor bangkai tikus.

Baca juga: TNI Berhasil Temukan Markas KKB di Intan Jaya, Papua

Kompensasi itu diterima para pemburu berdasarkan jumlah bangkai tikus hasil buruan yang diserahkan kepada kelompok tani.

"Sekarang tiap ekor Rp. 1.000. Kalau dulu, tahun lalu, masih Rp 500 per ekor, lalu naik jadi Rp 750 dan sekarang naik lagi," kata Kaur Umum Desa Pojok Kulon tersebut.

Baca juga: Tak Kuat Menanggung Aib, Motif Siswi Pesantren Buang Bayi ke Ember Cucian hingga Tewas

Muhammad Subhan, petani setempat mengungkapkan, perburuan tikus dilakukan pada malam hari.

Para pemburu tikus, ujar dia, memanfaatkan senapan angin dan dilakukan secara berkelompok.

Sementara untuk pembiayaan perburuan tikus, para petani melakukan iuran sebesar Rp 20.000 untuk ukuran kepemilikan lahan seluas 100 ru. Subhan mengaku membayar iuran untuk lahan 250 ru miliknya sebesar Rp. 50.000.

Baca juga: 4 Fakta Pria Sekap Anaknya di Jember, Bermula dari Kecanduan Game Online hingga Diborgol Dalam Kandang

Iuran yang dikumpulkan kepada petugas yang ditunjuk kelompok tani tersebut, kata Subhan, berlaku untuk selama satu musim.  

"Tapi ada kesepakatan, kalau nanti kurang, kami iuran lagi," ujar dia saat ditemui di kediamannya.

Subhan menambahkan, fenomena maraknya serangan hama tikus tidak hanya terjadi di Desa Pojok Kulon.

Beberapa desa di Kecamatan Kesamben serta di Kecamatan Tembelang juga mengalami situasi serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com