Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Kelapa Sawit yang Ditabrak Mobil Hakim PN Medan Jamaludin Kini Tumbang, Ini Cerita Pemilik Kebun

Kompas.com - 16/01/2020, 23:28 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Garis polisi berwarna kuning diikat berkeliling di sekitar satu batang tanaman kelapa sawit yang tumbang di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang pada Kamis sore (16/1/2020).

Pemilik kebun kelapa sawit tersebut, Dasar Sembiring Pandia mengatakan, di tempat itu lah pada Jumat siang (29/11/2019) lalu sebuah mobil Toyota Prado ditemukan dengan keadaan remuk di bagian depannya. Di dalam mobil tersebut, jasad Jamaludin terbujur kaku.

Baca juga: Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Tangis Sang Istri Pecah

"Itu sawitnya tumbang semalam. Tak tahu kenapa. Padahal sebelumnya tak ada nampak ada penyakitnya. Yang lain tak baik-baik saja yah," katanya kepada wartawan, Kamis sore ()16/1/2020).

Dijelaskannya, dirinya mengetahui adanya mayat di kebun sawitnya setelah diberitahu tetangganya.

Baca juga: Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit di Deli Serdang

 

 

Mobil terperosok

Seseorang melintas di depan mobil Prado milik hakim PN Medan Jamaluddin dan sepeda motor Honda Vario yang dikendarai Reza saat membuang jasad korban ke Kutalimbaru, Deli Serdang.KOMPAS.COM/DEWANTORO Seseorang melintas di depan mobil Prado milik hakim PN Medan Jamaluddin dan sepeda motor Honda Vario yang dikendarai Reza saat membuang jasad korban ke Kutalimbaru, Deli Serdang.
Saat itu, dia berada di rumah dan langsung bergegas menuju kebun, dan dilihatnya sebuah mobil terperosok.

"Kalau dari tempat berdiri ini, ada lah sekitar 18-12 meter," katanya.

Saat itu, kata dia, sudah banyak warga dan polisi di lokasi dan berupaya mengangkat mobil tersebut.

Dia mengaku tak sempat melihat jasad Jamaludin yang dikeluarkan dari dalam mobil.

 

"Tak sempat lah lihat mayatnya waktu itu," katanya.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan Kembali Digelar, Warga Soraki Para Tersangka

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin di lokasi pembuangan jasad Jamaludin mengapresiasi Kapolsek Kutalimbaru dan juga masyarakat yang membantu dalam proses penemuan jasad hakim Jamaludin.

Menurutnya, proses rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas untuk selanjutnya diserahkan kepada jaksa penuntut umum sehingga cepat diproses ke pengadilan.

Baca juga: Kapolda Sumut: Humas PN Medan Diduga Dibunuh Orang Dekat

 

Pelaku JP sering main dam batu dengan korban

Anak hakim PN Medan, Jamaludin (55), Rajif (berkacamata) datang dan melihat lokasi penemuan mayat ayahnya di dalam mobil di jurang kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, pada Kamis (16/1/2020). Menurutnya, JP sering ke rumahnya bermain dam batu.KOMPAS.COM/DEWANTORO Anak hakim PN Medan, Jamaludin (55), Rajif (berkacamata) datang dan melihat lokasi penemuan mayat ayahnya di dalam mobil di jurang kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, pada Kamis (16/1/2020). Menurutnya, JP sering ke rumahnya bermain dam batu.
Anak korban, Rajif, tiba di lokasi penemuan mayat ayahnya pada pukul 15.27 WIB.

Di lokasi itu, dia ditunjukkan oleh pemilik kebun, Dasar Sembiring Pandia, sembari menunjuk pada tanaman kelapa sawit yang sudah tumbang dan diberi garis polisi.

Menurut Rajif, JP sering datang ke rumahnya pada malam Jumat bermain dam batu hingga tengah malam.

Baca juga: Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Satu Asistennya Diperiksa Polisi

 

"(JP) sering datang ke rumah, setiap hari Kamis malam. Seminggu sekali lah. Rame datangnya," katanya.

"Dia ya masuk ke dalam rumah, main dam batu sama ayah. Sampai tengah malam."  

Baca juga: Pengakuan Rajif, Anak Hakim PN Medan: Saya Curiga CCTV Rusak, Padahal Dia yang Cabut...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com