Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Jokowi Tinjau Bencana di Lebak, Minta Stop Penambang Liar dan Akan Perbaiki 19 Sekolah Rusak

Kompas.com - 08/01/2020, 06:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 11.45 WIB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi banjir bandang yang terjadi di Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) pagi lalu.

Dalam peninjaun ke Lebak, Banten, Presiden Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Tiba di Kabupaten Lebak, Jokowi dan rombongan disambut Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Banten Iti Octavia Jayabaya.

Setelah itu, Jokowi langsung menyambangi Pondok Pesantren Tansa yang berada di Kampung Parakansantri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong yang terdampak banjir bandang pada Rabu.

Sebelum tiba di Lebak, Banten, Jokowi terlebih dahulu meninjau bencana banjir yang terjadi di Sukajaya, Bogor.

Berikut ini fakta kunjungan Jokowi tinjaun bencana di Lebak, Banten yang Kompas.com rangkum:

1. Jokowi sebut banjir bandang akibat penambangan emas liar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ponpes La Tansa, Lebak, Selasa (7/1/2020) saat meninjau lokasi banjir bandang di Lebak, Banten. KOMPAS.com/Acep Nazmudin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ponpes La Tansa, Lebak, Selasa (7/1/2020) saat meninjau lokasi banjir bandang di Lebak, Banten.

Dalam kunjungannya di Lebak, Banten, Jokowi menyebut, penyebab banjir bandang di Lebak, adalah rusaknya hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Di Kabupaten Lebak, Banten, kita lihat ini karena perambahan hutan, karena penambangan emas secara ilegal," katanya di Ponpes La Tansa, Selasa (7/1/2020).

Jokowi pun secara khusus meminta kepada Gubernur Banten, dan Bupati Lebak untuk segera menghentikan aktivitas tambang di TNGHS terutama di wilayah Lebak.

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Lebak, Jokowi Minta Tambang Emas Liar di Gunung Halimun Salak Dihentikan

 

2. Tidak ada toleransi bagi penambang emas ilegal

Korban Banjir Bandang di Kampung Somang, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak dievakuasi menggunakan perahu karet lantaran jembatan putus Kamis (2/1/2020)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Korban Banjir Bandang di Kampung Somang, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak dievakuasi menggunakan perahu karet lantaran jembatan putus Kamis (2/1/2020)

Dengan adanya kejadian ini, ia menegaskan, tidak ada lagi toleransi bagi aktivitas tambang emas liar di TNGHS karena merugikan masyarakat.

"Enggak bisa lagi, karena keuntungan satu, dua, tiga orang, kemudian ribuan lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," katanya.

Banjir bandang sendiri terjadi lantaran aliran Sungai Ciberang yang berhulu di TNGHS meluap.

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Lebak, Jokowi Minta Penambangan Emas Ilegal Disetop

 

3. Jokowi minta 30 jembatan yang rusak segera diperbaiki

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan terkait kunjungannya ke lokasi banjir bandang di Lebak, Banten, Selasa (7/1/2020). KOMPAS.com/Acep Nazmudin Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan terkait kunjungannya ke lokasi banjir bandang di Lebak, Banten, Selasa (7/1/2020).

Dikutip dari Setkap.go.id, Presiden Jokowi juga meminta agar tiga puluh jembatan penting yang terdampak bencana yang menghubungkan antardesa, antarwilayah, di Kabupaten Lebak harus segera bisa diselesaikan.

“Tadi saya sudah perintahkan ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan ini itu semuanya sudah bisa diselesaikan,” tegasnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian PUPR agar segera memperbaiki 19 sekolah yang rusak.

Baca juga: Jokowi: Penyebab Banjir Bandang di Lebak Akibat Penambangan Emas Liar

 

4. 1.410 rumah yang terdampak banjir akan direlokasi

Sejumlah titik longsor dan jembatan putus di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak setelah banjir bandang menerjang, Rabu (1/1/2020)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Sejumlah titik longsor dan jembatan putus di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak setelah banjir bandang menerjang, Rabu (1/1/2020)

Untuk 1.410 unit rumah yang terdampak banjir, menurut Jokowi, akan didata secara lengkap mengenai kemungkinan untuk direlokasi.

“Karena memang kalau melihat banjirnya besar seperti ini ya harus direlokasi tapi lahannya di mana nanti Ibu Bupati, Pak Gubernur yang akan menyampaikan,” katanya dikutip dari Setkab.go.id.

Diketahui, banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi merupakan bencana yang terparah yang pernah terjadi di wilayah itu.

Akibat peristiwa itu, ada enam kecamatan yang terdampak banjir yakni, Cipanas, Sajira, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Cimarga.

Baca juga: Jokowi Kenakan Jas Hujan Hijau Pemberian Warga Saat Berkunjung ke Sukajaya Bogor

 

Sumber: KOMPA.com (Kontributor Banten, Acep Nazamudin | Editor: Aprilia Ika)/Setkab.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com