Salin Artikel

Fakta Jokowi Tinjau Bencana di Lebak, Minta Stop Penambang Liar dan Akan Perbaiki 19 Sekolah Rusak

KOMPAS.com - Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 11.45 WIB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi banjir bandang yang terjadi di Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) pagi lalu.

Dalam peninjaun ke Lebak, Banten, Presiden Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Tiba di Kabupaten Lebak, Jokowi dan rombongan disambut Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Banten Iti Octavia Jayabaya.

Setelah itu, Jokowi langsung menyambangi Pondok Pesantren Tansa yang berada di Kampung Parakansantri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong yang terdampak banjir bandang pada Rabu.

Sebelum tiba di Lebak, Banten, Jokowi terlebih dahulu meninjau bencana banjir yang terjadi di Sukajaya, Bogor.

Berikut ini fakta kunjungan Jokowi tinjaun bencana di Lebak, Banten yang Kompas.com rangkum:

Dalam kunjungannya di Lebak, Banten, Jokowi menyebut, penyebab banjir bandang di Lebak, adalah rusaknya hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Di Kabupaten Lebak, Banten, kita lihat ini karena perambahan hutan, karena penambangan emas secara ilegal," katanya di Ponpes La Tansa, Selasa (7/1/2020).

Jokowi pun secara khusus meminta kepada Gubernur Banten, dan Bupati Lebak untuk segera menghentikan aktivitas tambang di TNGHS terutama di wilayah Lebak.

 

Dengan adanya kejadian ini, ia menegaskan, tidak ada lagi toleransi bagi aktivitas tambang emas liar di TNGHS karena merugikan masyarakat.

"Enggak bisa lagi, karena keuntungan satu, dua, tiga orang, kemudian ribuan lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," katanya.

Banjir bandang sendiri terjadi lantaran aliran Sungai Ciberang yang berhulu di TNGHS meluap.

 

Dikutip dari Setkap.go.id, Presiden Jokowi juga meminta agar tiga puluh jembatan penting yang terdampak bencana yang menghubungkan antardesa, antarwilayah, di Kabupaten Lebak harus segera bisa diselesaikan.

“Tadi saya sudah perintahkan ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan ini itu semuanya sudah bisa diselesaikan,” tegasnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian PUPR agar segera memperbaiki 19 sekolah yang rusak.

 

Untuk 1.410 unit rumah yang terdampak banjir, menurut Jokowi, akan didata secara lengkap mengenai kemungkinan untuk direlokasi.

“Karena memang kalau melihat banjirnya besar seperti ini ya harus direlokasi tapi lahannya di mana nanti Ibu Bupati, Pak Gubernur yang akan menyampaikan,” katanya dikutip dari Setkab.go.id.

Diketahui, banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi merupakan bencana yang terparah yang pernah terjadi di wilayah itu.

Akibat peristiwa itu, ada enam kecamatan yang terdampak banjir yakni, Cipanas, Sajira, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Cimarga.

 

Sumber: KOMPA.com (Kontributor Banten, Acep Nazamudin | Editor: Aprilia Ika)/Setkab.go.id

https://regional.kompas.com/read/2020/01/08/06430321/fakta-jokowi-tinjau-bencana-di-lebak-minta-stop-penambang-liar-dan-akan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke