Sedangkan pada tahun 2019, tidak ditemukan sinkhole. Hal itu disinyalir lantaran curah hujan selama 2019 tergolong rendah.
Baca juga: Fenomena Sinkhole di Gunungkidul, Pakar: Perlu Pemetaan Goa Bawah Tanah
Oleh warga, Sinkhole yang muncul pada tahun 2018 sudah ditanami rumput gajah.
Bekas-bekas sinkhole memang sengaja ditanami tumbuhan agar petani tidak mendekat.
Sedangkan bekas sinkhole lainnya di kawasan Gilangan juga ditanami pohon pisang oleh pemiliknya.
Sementara BPBD Gunungkidul mengaku telah memasang papan peringatan kawasan rawan ambles dan garis pengamanan di beberapa titik sinkhole.
Sedangkan di sekitar sinkhole yang baru saja ditemukan, dipasangi garis polisi untuk mencegah masyarakat terjebak dalam lubang.
Di sekitar lubang, terdapat rekahan yang dimungkinkan masih bisa melebar.
Baca juga: Sinkhole di Gunungkidul Semakin Melebar
Pakar hidrogeologi di Pusat Penelitian Geoteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Adrin Tohari M.Eng menerangkan, potensi sinkhole di Gunungkidul bisa membahayakan warga dan pengunjung.
“Ini (sinkhole) perlu diwaspadai oleh masyarakat. Harus disosialisasikan terutama saat musim hujan,” tuturnya.
Ia meminta instansi memetakan daerah-daerah yang sudah terjadi sinkhole.
"Kemudian dipetakan goa bawah tanah sehingga terlihat daerah potensi terbentuknya sinkhole,” paparnya.
Setelah memetakan, pihak terkait harus menyosialisasikan pada warga agar fenomena sinkhole tidak menelan korban.
“Zona ancaman harus dipetakan supaya masyarakat lebih aware. Kalau tidak begitu, kapanpun ada risiko di situ (terjadinya sinkhole). Apalagi untuk masyarakat yang bertani,” ucapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Sri Anindiati Nursastri, Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.