Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Kejanggalan Penyebab Kematian, Keluarga ABK Nor Effendi Lapor Polisi

Kompas.com - 07/01/2020, 16:34 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kematian Nor Effendi (47), seorang anak buah kapal (ABK) pada Kapal Motor (KM) Awu milik PT Pelni (Persero) dianggap janggal oleh pihak keluarga.

Pasalnya, pada jenazahnya ditemukan sejumlah luka, seperti luka di kepala, bagian mulut hingga bekas jeratan di leher.

Mengetahui kondisi itu, pihak keluarga akhirnya berinisiatif melakukan visum terhadap jenazah korban.

Selain untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya, hasil visum awalnya akan digunakan untuk keperluan klaim asuransi.

Baca juga: ABK KM Awu Tewas di Kapal, Diduga Dibunuh

Namun, dugaan keluarga atas kejanggalan kematian Nor Effendi mendapat penguatan dari pihak RSU dr Soetomo.

Dari hasil visum itu, pihak rumah sakit menyebutkan bahwa penyebab kematian seorang ABK itu bukan disebabkan karena penyakit.

"Setelah saya melihat jenazah kakak saya, langsung saya putuskan membuat laporan ke polisi," ujar Heru Sugiarto, adik Nor Effendi, di Surabaya, Selasa (7/1/2020).

Diketahui, Nor Effendi merupakan warga warga Desa Tegalluru, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ia sudah bekerja di PT Pelni (Persero) sekitar 21 tahun.

Adapun posisi terakhir korban di perusahaan plat merah itu menjabat sebagai Penata Usaha Kapal.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro saat dikonfirmasi mengaku siap mengawal kasus kematian Nor Efendi.

Namun demikian, pihaknya mengaku masih akan menunggu hasil visum dan hasil otopsi sebelum bertindak lebih jauh.

"Kami akan kooperatif dalam kasus ini, siapa nanti yang terbukti bersalah, akan dikenakan sanksi oleh manajemen," kata dia.

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com