"Saya butuh obat gatal-gatal dan kutu air. Sementara posko kesehatan gak ada di sini. Kalau pergi ke posko kesehatan di seberang susah, karena arus sungai sangat deras. Tapi kalau ada posko kesehatan di sini kami kan lebih mudah," ujar Abil.
Salah satu tokoh pemuda setempat, Erizon mengatakan, sejauh ini memang belum ada posko kesehatan yang didirikan baik di Dusun 1 maupun Dusun II.
Sementara warga yang terserang penyakit membutuhkan bantuan obat-obatan.
"Kalau yang namanya banjir kan banyak penyakit. Seperti gatal-gatal, kutu air, demam dan sebagainya. Kami di sini hampir setiap hari mengarungi banjir. Tentunya kami butuh posko kesehatan untuk mendapat obat atau layanan kesehatan," ungkap Erizon saat diwawancarai Kompas.com, Senin.
Dia mengatakan, posko kesehatan bisa didirikan bangunan masjid yang sedang terbengkalai. Sehingga, warga akan lebih dekat untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut.
Sementara posko kesehatan saat ini dibuka di kantor desa di seberang sungai. Otomatis warga akan kesulitan menyeberangi sungai yang berarus deras.
"Kalau misalnya alasan tidak ada tempat, di masjid ini kan bisa. Karena kalau kami mau berobat ke seberang kan susah, arusnya deras. Jadi kami mohon kepada pemerintah untuk mendirikan posko kesehatan di sini. Tapi kalau untuk kebutuhan makanan, di sini ada dapur umum bantuan dari BPBD Kampar. Hanya saja bahan masak yang perlu ditambah," ujar Erizon.
Baca juga: Korban Banjir di Kampar Alami Gatal-gatal dan Cacar Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.