Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Saepudin, ODGJ yang Tergigit Ular Kobra: Bertahan di Rumah karena Tak Ada Biaya

Kompas.com - 30/12/2019, 08:29 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

“Kakak saya ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) karena nggak bisa jadi PNS. Sejak sakit dia nggak bekerja. Paling dia mancing, nyari ikan untuk teman makan,” tuturnya.

Sepeninggal sang ayah yang menjadi pensiunan guru, kehidupan Saepudin bertumpu pada ibunya yang juga tidak memiliki penghasilan.

Baca juga: Komentar Warga Cadas Pangeran soal 2 King Kobra Jatuh dari Pohon

Keduanya mengandalkan uang pensiun Rp 1,2 juta per bulan. Namun karena memiliki utang bekas sang ayah saat meninggal, uang pensiun tersebut dipotong hingga tersisa Rp 600.000 per bulan.

Uang tersebut, sambung Yanti, tak cukup. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibunya menjual sawah warisan yang tidak banyak.

“Dijual sedikit demi sedikit untuk makan. Ayeunamah serangna tos seep (sekarang sawahnya sudah habis). Kadang saya yang membantu makanan ibu dan kakak saya,” ungkap lulusan SMP ini.

Kondisi itu pula yang membuat keluarganya tak membawa Saepudin ke rumah sakit. Keluarga menunggu BPJS PBI, baru ke rumah sakit.

“Waktu itu pernah bertanya kenapa nggak dapat BPJS, mereka bilang masa keluarga PNS dapat BPJS. Padahal kan yang ditanggung Askes hanya ibu,” tuturnya.

Ketua RW 03 Kampung Sukatengah, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, , Jalaludin mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas. Pihaknya akan segera membawa Sepudin ke pelayanan kesehatan.

Salah penanganan

Peneliti dari Pusat Studi Komunikasi Lingkungan (Pusdikomling) Universitas Padjadjaran (Unpad), Herlina Agustin mengatakan sudah melihat luka bekas gigitan ular di kaki Saepudin.

Luka tersebut harus segera ditangani untuk menghindari pembusukan. Seperti kasus serupa di KBB tahun 2018.

Saat itu, anak kelas 4 SD digigit ular. Karena tidak mendapatkan perawatan yang baik, luka anak tersebut busuk hingga tinggal tengkorak dan diamputasi.

“Masih banyak orang yang belum paham bagaimana cara menangani luka gigitan ular,” tutur Herlina.

Misal, masih ada yang mengikat bagian tubuh yang tergigit ular. Padahal, cara tersebut tidak membantu penyebaran bisa ular malah memperburuk keadaan karena darah menjadi tidak mengalir.

“Bisa ular menyebar lewat kelenjar getah bening. Jadi kalaupun diikat agar darah tidak mengalir, bisa ular tetap menyebar,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com