Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 62.630 Jiwa di 6 Kabupaten Terdampak Banjir di Riau Sejak Pertengahan November

Kompas.com - 20/12/2019, 21:29 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kemudian di Kabupaten Rokan Hulu yang lebih parah, yakni banjir di Kecamatan Bonai Darussalam. 

Di kecamatan ini, ada lima desa yang sudah hampir sebulan warga di kepung banjir. Ketinggian air mulai dari 80 sentimeter hingga satu meter lebih.

Selain itu, kondisi banjir Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Indragiri Hulu juga masih cukup parah. Sedangkan di Kabupaten Kuantan Singingi mulai surut.

Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor, mengingat kondisi curah hujan tinggi di Riau. Status berlaku mulai 20-31 Desember. 

Baca juga: Banjir di Rokan Hulu Makin Tinggi, Posko Pengungsian Perlu Ditambah

Bantuan Belum Memadai 

Pemerintah provinsi dan kabupaten bersama petugas kepolisian maupun TNI, telah melakukan penanggulangan dampak bencana banjir.

Misalnya, dari pemerintah melalui BPBD dan Dinas Sosial membuka dapur umum, mendiri tenda darurat, posko pengungsian, posko kesehatan dan memberikan bantuan sembako, pakaian, selimut serta kebutuhan lainnya.

Namun, sejumlah korban banjir menyebut bantuan makanan yang disalurkan pemerintah belum memadai atau tidak mencukupi.

Seperti yang dialami para korban banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Mereka masih sangat membutuhkan bantuan makanan.

"Bantuan dari pemerintah ada. Bantuan berupa beras 2 kilo, minyak goreng seperempat kilo, telur 7 butir dan mie tiga bungkus, per KK. Kalau dibilang cukup tentu belum. Karena kami belum bisa bekerja," akui Surti (32) kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Amiruddin, selaku ninik mamak di Desa Buluh Cina mengaku bahwa dalam kondisi banjir ini warga sangat memerlukan bantuan makanan.

Dia mengatakan, warga yang terdampak banjir di Desa Buluh Cina sekitar 250 KK.

Baca juga: Banjir di Desa Buluh Cina Kampar Masih Tinggi, Rendam Ratusan Rumah

Dapur umum "menghilang"

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (13/12/2019).KOMPAS.COM/IDON Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (13/12/2019).
Beberapa hari yang lalu, sebut Amiruddin, bantuan sudah disalurkan pemerintah. Namun, jumlahnya belum memadai.

"Bantuan yang kami dapat cuma sedikit. Dua hari sudah habis. Sedangkan kami belum bisa bekerja. Panen sawit gak bisa, cari ikan juga susah. Kebutuhan dapur mulai mau habis. Jadi kami harap bantuan bisa ditambah," ungkapnya.

Dia menambahkan, beberapa hari sebelumnya pemerintah juga telah membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga. 

Tapi sayangnya, kata Amiruddin, dapur umum itu sudah tidak ada lagi.

"Ada sekitar tiga hari dapur umum dibuka di seberang sungai. Tapi sekarang gak ada lagi. Padahal kami masih kebanjiran dan butuh makanan," sebutnya.

Baca juga: Cerita Warga Evakuasi Kambing yang Nyaris Tenggelam Akibat Banjir di Desa Buluh Cina Kampar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com