Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stunting di Surabaya 15.000, Pemkot Bentuk Satgas Stunting

Kompas.com - 19/12/2019, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Menurutnya, suami harus memberikan dukungan dan kepedulian gizi ibu dan bayi.

"Orangtua harus peduli gizi. Misalkan gini, kalau memang (menonton) TV itu bukan kebutuhan utama, istrinya yang hamil ya harus didahulukan. Jadi ini adalah gerakan," ujar Risma.

Ia mengungkapkan, stunting bukan dipengaruhi oleh faktor genetik.

Menurutnya, gizi ibu saat mengandung bayi dan pada awal masa pertumbuhan atau seribu hari pasca kelahiran menjadi faktor penting.

Ia mengimbau ibu hamil harus memerhatikan gizi dan perilaku hidup sehat agar anak yang dilahirkan tidak menderita stunting.

Baca juga: Jokowi Ngotot Turunkan Angka Stunting Jadi 14 Persen

Merujuk data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada 2018 ada 16.000 anak di Surabaya menderita stunting.

Tahun 2019, jumlah tersebut menurun hingga mencapai 15.000 anak.

Pemerintah Kota Surabaya menargetkan jumlah anak penderita stunting bisa berkurang 50 persen pada tahun 2020.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com