Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Umrah di Banyumas, Dijanjikan Berangkat Gratis hingga Investasi Benda Antik

Kompas.com - 16/12/2019, 08:38 WIB
Rachmawati

Editor

Bukan hanya warga setempat, kupon umrah juga dijanjikan pada tokoh masyarakat desa tetangga.

Kupon umrah gratis tersebut diberikan sebagai bentuk syukur untuk rencana pendirian pondok pesantren di Kecamatan Subang, Kabupaten Banyumas.

"Setelah saya ikuti, karena di lingkungan sebagai RW barangkali itu nyata, tapi setelah saya masuk tidak pasti, janji tinggal janji. Saya mengikuti sebatas menghormati undangan, kalau nyata ya saya ikut," ujar Warsito.

Baca juga: Tak Kunjung Diberangkatkan, Belasan Calon Jemaah Umrah Geruduk Kantor Biro Perjalanan di Banyumas

 

Pemilik pondok pesantren menghilang

Hingga saat ini tidak ada yang tahu keberadaan RD dan NR, suami istri pengelola pondok pesantren yang melakukan penipuan umrah di Banyumas.

Saat ini ada sekitar 10 santri putra putri yang tinggal di pesantren tersebut.

Harti (27) salah satu santri bercerita bahwa RD dan NR telah pergi lebih dari sepekan yang lalu.

"Belum pulang, sekitar semingguan lebih. Tidak tahu (ke mana), tidak ngabari. Perginya pamit iya, tapi tidak tahu perginya ke mana," kata Harti.

Ia mengaku tidak tahu mengenai bisnis umrah yang dikelola oleh pengasuh pesantren.

Sementara itu Wahyudi (31) salah satu pengurus pesantren mengaku juga tidak tahu kepergian RD dan NR.

Ia bercerita RD dan NR pergi saat ia sedang tidur.

Baca juga: Korban Penipuan Umrah di Banyumas Lebih dari 100 Orang, Kerugian Diduga Rp 1 Miliar

"Saya enggak tahu, terakhir di sini sudah lama sih ya, sudah hampir satu bulan. Saya enggak tahu (perginya), saya lagi tidur," kata Wahyudi.

Namun NR sempat mengirimkan pesan kepada anaknya melalui WhatsApp. Tapi saat ini sang anak telah kembali ke pesantrennya di luar kota.

Sementara Warsito, ketua RT setempat bercerita bahwa biro perjalanan umrah tersebut telah beroperasi sejal lama.

Baca juga: Polisi Ditipu Travel Umrah, Uang Rp 349 Juta Lenyap

Sepengetahuan dia, biro tersebut telah ebebrapa kali memberangkat jemaah umrah ke Tanah Suci.

"Awalnya yang perempuan mengelola pondok pesantren dan umrah dengan suaminya yang dulu, tapi sudah pisah. Kemudian nikah lagi dengan suaminya yang sekarang," ujar Warsito.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com