KOMPAS.com - Minggu (15/12/2019). Belasan orang datang ke salah satu pondok pesantren di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Batu Raden, Kabupaten Banyumas, Jawa Timur yang juga dijadikan kantor biro perjalanan umrah
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan kepastian keberangkatan umrah kepada RD dan NR, pasangan suami istri pengasuh pondok pesantren tersebut.
Suwito (60) warga Kabupaten Banyumas adalah salah satu orang yang datang ke pesantren tersebut.
Kepada Kompas.com, Suwito bercerita sembilan bulan lalu ia telah menyerahkan uang sekitar Rp 50 juta untuk biaya umrah ia dan istrinya.
Baca juga: Pasutri Pemilik Biro Umrah Juga Pengelola Ponpes, Janjikan Umrah Gratis ke Puluhan Orang
Namun janji keberangkatan umrah tak kunjung ditepati.
"Saudara istri saya juga ada lima orang yang ikut mendaftar umrah. Dulu mendaftar sebelum puasa, awalnya dijanjikan berangkat bulan puasa, tapi mundur-mundur terus, terakhir tanggal 26 November, tapi batal," kata Suwito saat ditemui di lokasi.
Hal senada juga diceritakan Tari (50) yang telah menyerahkan uang sebesar Rp 150 juta untuk biaya umrah keluarganya pada Maret 2019 lalu.
Awalnya mereka berencana untuk merayakan Idul Fitri di Tanah Suci. Namun rencana itu batal.Padahal mereka sudah membayar biaya tambahan Rp 5 juta per orang.
Baca juga: Tipu Ratusan Korban, Keberadaan Suami Istri Pengelola Biro Umrah di Banyumas Masih Misterius
"Pertama masing-masing bayar Rp 17 juta, dikembalikan Rp 400.000. Tapi kemudian minta tambahan Rp 5 juta, karena mau Lebaran di sana, tapi sampai sekarang tidak berangkat-berangkat," tutur Tari.
Terakhir Tari dijanjikan berangkat pada 26 November 2019. Lagi-lagi keberangkatan tersebut gagagl.
Tari pun melaporkan penipuan tersebut ke polisi.
"Pertama nunggu koper katanya, terus menunggu visa, pokoknya tiap bulan dijanjiin terus, katanya nunggu temannya dan lainnya. Terakhir malah diumumkan di masjid, katanya mau berangkat tanggal 26 November," ujar Tari.
Dari data yang didapat Kompas.com, korban penipuan umrah di Banyumas sekitar 127 orang dengan kerugian mencapai Rp 1 miliar.
Baca juga: Ke Korbannya, Pengelola Biro Umrah di Banyumas Juga Janjikan Investasi Jual Beli Benda Antik
Warsito dijanjikan umrah gratis karena ia dianggap sebagai salah satu tokoh masyarakat desa setempat.