Hingga saat ini tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut. Hanya saja, pihaknya meminta warga untuk tetap waspada jika luapan air sungai terus meningkat.
Baca juga: Nasib Korban Banjir di Kampar, Beras Mau Habis, padahal Tak Bisa Kerja
3. Terserang penyakit
Setelah memasuki hari keempat, banjir yang melanda di Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan belum juga surut.
Akibat kondisi itu, sebagian warga terdampak mulai terserang penyakit. Seperti gatal-gatal, demam hingga tensi darah naik.
Salah seorang warga Desa Sahilan Darussalam yang menjadi korban banjir, Ita mengaku akibat banjir yang belum juga surut tersebut membuat warga stres dan mulai terserang penyakit.
"Saya sudah dua hari demam, sakit kepala. Gatal-gatal juga ada. Terus tensi tinggi, karena stres melihat genangan banjir dalam rumah," ujar Ita, Kamis (12/12/2019).
Namun demikian, ia mengaku sudah ada fasilitas kesehatan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Kampar di sekitar lokasi banjir.
Baca juga: Korban Banjir di Kampar Mengungsi ke Mushala
4. Banjir meluas di tiga kecamatan
Hingga Kamis (12/12/2019) malam, banjir di Kabupaten Kampar, Riau semakin meluas.
Dari pantauan BPBD Kampar, banjir sedikitnya telah merendam permukiman warga di tiga kecamatan.
"Banjir di Kecamatan Gunung Sahilan perlahan surut. Tapi hari ini kami dapat informasi bahwa di Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, juga sudah banjir. Karena banjir di Kecamatan Gunung Sahilan mengarahnya ke sana. Masih aliran Sungai Kampar Kiri," sebut Nasri.
Tidak hanya itu, ia mengaku banjir saat ini juga sudah meluas ke wilayah lainnya. Bahkan menggenangi pemukiman warga di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu.
"Di Desa Buluh Cina juga sudah banjir. Tapi itu luapan dari air Sungai Kampar Kanan. Karena sekarang ini dua aliran sungai yang sedang meluap," sebut Nasri.
Disebutkan dia, banjir yang melanda di Desa Buluh Cina sedikitnya telah merendam 400 rumah warga.
Baca juga: Banjir di Kampar Meluas, Rendam Rumah Warga di Tiga Kecamatan
Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung |Editor : Robertus Belarminus, Dony Aprian, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.