Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Korban Banjir di Kampar, Beras Mau Habis, padahal Tak Bisa Kerja

Kompas.com - 12/12/2019, 12:00 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sudah beberapa hari banjir melanda permukiman warga di Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau.

Bencana ini mengakibatkan lumpuhnya perekonomian warga.

Sebab, hampir semua warga yang kebanjiran tidak bisa bekerja.

Salah seorang warga, Marlinus (54), mengaku sudah tiga hari tidak bisa bekerja akibat banjir yang merendam rumahnya.

"Kerja udah enggak bisa. Ketinggian air di dalam rumah ada satu meter. Mau keluar saja susah, apalagi bekerja," kata Marlinus kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019) malam.

Baca juga: Korban Banjir di Kampar Mengungsi ke Mushala

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia mengandalkan hasil getah karet dan sawit miliknya.

Namun, kebun karet dan sawit itu kini juga terendam banjir.

"Kebun karet dan sawit jauh di seberang sungai. Kena banjir juga, tidak ke sana," kata Marlinus, yang sedang duduk di atas pangkin di dalam rumahnya.

Selain hasil kebun, biasanya dia juga mendapat penghasilan dari mencari ikan di aliran Sungai Kampar Kiri. Namun, sejak banjir dia sangat kesulitan untuk mendapatkan ikan.

Sementara itu, Marlinus mengaku kebutuhan pokok mulai menipis.

"Beras, minyak dan lainnya udah mau habis. Cari uang susah. Tambah lagi kerja enggak bisa," ucapnya.

Marlinus juga mengaku, saat itu belum mendapat bantuan dari pemerintah.

"Sudah tiga hari kami banjir di sini belum ada bantuan, baik makanan, pakaian maupun selimut. Kan itu yang dibutuhkan kalau banjir. Tapi hari ini untuk makan, sudah ada dapur umum yang didirikan BPBD Kampar," katanya.

Marlinus mengaku hanya bisa pasrah. Saat ini dia masih bertahan di rumahnya seraya berharap banjir secepatnya hilang.

"Mau mengungsi takut ninggalin barang-barang di rumah. Nanti kalau hilang susah belinya lagi. Tunggu saja banjirnya cepat surut. Kalau di sini memamg sudah setiap tahun banjir," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com