MAKASSAR, KOMPAS.com - Raihan medali emas yang ditorehkan atlet angkat besi putra Rahmat Erwin Abdullah di Sea Games 2019 berkat keras yang dilakukannya sejak berusia 11 tahun.
Prestasi tersebut tak lepas dari bimbingan kedua orangtuanya yang juga merupakan mantan atlet angkat besi di era 90an hingga awal 2000.
Pasangan Erwin Abdullah dan Ami Asun Budiono yang terus gigih dan sabar melatih Rahmat hingga menorehkan sederet prestasi di lomba angkat besi.
Baca juga: Keberhasilan Rahmat Raih Medali Emas Sudah Ditunjukkan Lewat Mimpi
Namun, dalam perjalanan menciptakan sederet kesuksesan, cerita memilukan masih saja menghampiri.
Salah satunya ialah tempat latihan sehari-hari Rahmat yang dipakainya saat berada di kampung halamannya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Tempat latihan Rahmat berada di dalam sebuah ruangan di Stadion Andi Mattalatta (Mattoanging) Makassar yang terletak di Jalan Andi Mappanyukki, Kecamatan Mariso.
Ruangan latihan berukuran sekitar 5x5 meter itu jauh dari kata layak.
Tak seperti tempat latihan yang disediakan oleh atlet profesional, di dalam ruangan itu banyak peralatan fasilitas angkat besi yang sudah mulai karatan.
"Latihan dengan alat seadanya, gimana caranya kita fungsikan itu alat. Kalau di luar, itu (alat) mungkin sudah tidak dipakai, tapi kita masih tetap fungsikan," kata Ami, ibu dari Rahmat saat ditemui di tempat latihan, Kamis (5/12/2019).
Ami bercerita, barbel yang berada di ruangan latihan anaknya itu juga sudah tidak tahan banting.
Tak hanya alat barbel yang memprihatinkan. Dalam latihan yang digelar lima kali sepekan di tempat itu, Rahmat harus menggunakan lampu petromak dan lampu cas yang dibawa ayahnya dari rumah yang digantung di langit-langit tempat latihan.
Pasalnya, di tempat latihan atlet angkat besi itu tidak dialiri arus listrik.
"Dari awal memang tidak ada lampu. Sebenarnya listrik ada tapi kita tidak dikasih dari fasilitas tempat kita latihan. Jadi kita harus bayar atau sewa. Tapi karena (dana) kita terbatas jadi kita tidak sewa," tutur Ami.
Dana terbatas