Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Plastik untuk Bahan Bakar Pabrik Tahu Sudah Berlangsung 20 Tahun

Kompas.com - 27/11/2019, 06:23 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Saat ini, kata dia, semua pihak harus berbenah untuk membiasakan diri hidup sehat. Karena alasan itulah, Saiful meminta para pengusaha tahu untuk tidak lagi menggunakan limbah plastik impor sebagai bahan bakar pembuatan tahu.

"Sekarang ini kita mulailah untuk membenahi masyarakat kita supaya hidup sehat. Ya kita pakai bahan-bahan yang sehat dan ramah lingkungan," ujar Saiful.

Sebagaimana diketahui, sebuah mini report berjudul "Sampah Plastik Meracuni Rantai Makanan Indonesia" yang disusun Nexus3, Arnika, Ecoton, dan IPEN, pada November 2019 menjadi sorotan media.

Baca juga: 27 Kontainer Limbah Plastik di Batam Kembali Reekspor ke Negara Asal

Bahkan, sejumlah media internasional seperti New York Times, BBC, dan The Guardian memberitakan publikasi laporan itu.

Dua hal yang menjadi perhatian adalah proses pembuatan tahu yang menggunakan limbah plastik impor sebagai bahan bakar dan temuan kontaminasi dioksin pada telur sebagai dampaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com