Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Tersangka Teroris Abu Alfat Dimakamkan di Medan, Sang Ibu Tak Sanggup Turun dari Mobil

Kompas.com - 21/11/2019, 07:36 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Sepanjang aparat bisa mempertanggung jawabkannya. Lagipula semalam ada polisi, camat, lurah dan Kepling pun ada di sini," katanya.

Dijelaskannya, terkait penguburan jenazah terkait teroris, ada warga yang bertanya dan dia pun membenarkannya. Namun demikian, menurutnya tidak ada penolakan dari masyarakat.

"Nggak ada penolakan. Di sini kan sudah tinggi kajinya. Prinsipnya, hubungan manusia antar manusia. Fardu kifayahnya dilaksanakan. Terlepas apa perbuatannya. Dilibas di dalam dia lah yang merasakan," katanya.

Baca juga: Sebagian Tersangka Kasus Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Menyesal

Sang ibu tidak turun dari mobil

Saat pemakaman, selain polisi, camat, lurah, kepala lingkungan dan lainnya, juga hadir dari pihak keluarga Ananda yakni ibundanya dan kepala lingkungan di tempat tinggalnya di Tanjung Balai.

"Tapi mereka (ibu Ananda) tak turun dari mobil. Mungkin sedih atau malu untuk turun, jadi mereka di mobil saja," ungkapnya.

Kepala Lingkungan IX, Jalan Kemiri, Kelurahan Sudirejo, Kecamatan Medan Kota, Budi atau Maratua Harahap mengatakan, apapun perbuatan seseorang jika sudah menjadi jenazah  maka harus dikuburkan.

"Bangkai binatang saja dikubur. Apalagi manusia. Kalau soal perbuatannya itu biarlah urusan hukum. Kita urusan jenazah, datang, kita kuburkan lah," katanya.

Baca juga: Tiga Anaknya Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Ini Ungkapan Hati Sang Ayah

Perakit bom

Diberitakan sebelumnya, dalam penyergapan oleh tim gabungan Polda Sumut, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Antiteror Polri di Dusun I, Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, tiga orang diamankan dan satu orang melarikan diri.

Dari tiga orang yang diamankan itu, salah satu dari mereka sempat melakukan perlawanan dengan menyabetkan pisau ke petugas sehingga petugas menembaknya di bagian dada dan kaki. Dua orang lagi ditembak di bagian kaki.

Menurut saksi mata, Sardan (49) melihat saat itu mereka yang ditembak masih dalam keadaan hidup meskipun ditembak oleh polisi.

Beberapa saat kemudian, diketahui bahwa dua dari tiga orang itu meninggal dunia. Mereka berperan sebagai perakit bom yang digunakan Rabbial meledakkan dirinya di Mako Polrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019).

Baca juga: Terduga Teroris di Hamparan Perak Sabet Tangan Petugas dengan Pisau

Dimakamkan hampir bersamaan

Informasi yang dihimpun, tiga dari 30 orang tersangka bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan itu, meninggal dunia dan sudah dilakukan pemakaman.

Rabbial dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sei Sikambing di Jalan Gatot Subroto, Medan pada Senin Malam (18/11/2019).

Kemudian jenazah Khairuddin dimakamkan di TPU di Sicanang Belawan pada Selasa sore (19/11/2019).

Kemudian terakhir pada saat yang hampir bersamaan, jenazah Ananda Putra alias Abu Alfat, dari Tanjung Balai dikebumikan di TPU Kemiri di Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com