Salin Artikel

Jenazah Tersangka Teroris Abu Alfat Dimakamkan di Medan, Sang Ibu Tak Sanggup Turun dari Mobil

Di tempat tersebut, sebuah nisan kayu bertuliskan sebuah nama Ananda Putra alias Abu Alfat, asal Tanjung Balai. Jenazah itu baru dikebumikan pada Selasa (19/11/2019) sore.

Ditemui di lokasi pemakaman, Ketua Badan Pengelolaan Perkuburan Islam (BPPI) Kemiri, Rifdhal (56) mengatakan, pemakaman Ananda dilakukan dalam waktu singkat.

Dia bercerita, sempat ditelepon oleh seseorang untuk membuat liang untuk pemakaman pada pukul 12.00 WIB.

Pemakaman dipercepat

Liang lahat itu selesai dibuat pada pukul 13.30 WIB. Saat itu, cuaca mendung. Selanjutnya, hujan lebat hingga menjelang waktu sholat ashar, yakni sekitar pukul 15.00 WIB. 

"Jadi pas jenazah itu datang jam 15.10 WIB, ambulans pun datang membawa jenazah dan penguburan selesai pukul 15.30 WIB," katanya.

Dijelaskan Rifdhal, jenazah itu dibawa menggunakan ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Kedatangannya diiringi oleh beberapa mobil lainnya. Mulai dari polisi, camat, lurah dan kepala lingkungan juga hadir. 

Saat pemakaman, masih turun hujan. Akibatnya, pemakamannya dipercepat.

"Mengingat waktu juga. Jenazah kan masuk pas hujan. Kondisi tanah lembab dan airnya harus dikuras dulu, baru jenazah dimasukkan," katanya.

Tidak ada penolakan warga

Rifdhal menjelaskan, sebelum kedatangan jenazah, dia sempat menanyakan kepada polisi yang meneleponnya perihal siapa yang akan dikebumikan.

Polisi itu, kata dia, menjelaskan bahwa jenazah itu adalah seorang tersangka teroris yang tewas saat penangkapan di Hamparan Perak pada Sabtu (16/11/2019).

Dia menerima jenazah itu untuk dikebumikan dengan catatan bahwa tidak akan ada permasalahan di kemudian hari.

"Dia (polisi) telfon, mohon bantuan dan kerja sama, bahwasannya kami akan kebumikan jenazah teroris. Saya jawab teroris yang bagaimana ini, yang ngebom atau yang gimana? Dijawabnya, bukan. Ini (teroris) yang di Hamparan Perak," ujarnya.

Sebagai BPPI dan lahan pemakaman tersebut adalah tanah wakaf, maka wajib untuk menerima dan tidak bisa menolak jenazah yang akan dimakamkan.

"Sepanjang aparat bisa mempertanggung jawabkannya. Lagipula semalam ada polisi, camat, lurah dan Kepling pun ada di sini," katanya.

Dijelaskannya, terkait penguburan jenazah terkait teroris, ada warga yang bertanya dan dia pun membenarkannya. Namun demikian, menurutnya tidak ada penolakan dari masyarakat.

"Nggak ada penolakan. Di sini kan sudah tinggi kajinya. Prinsipnya, hubungan manusia antar manusia. Fardu kifayahnya dilaksanakan. Terlepas apa perbuatannya. Dilibas di dalam dia lah yang merasakan," katanya.

"Tapi mereka (ibu Ananda) tak turun dari mobil. Mungkin sedih atau malu untuk turun, jadi mereka di mobil saja," ungkapnya.

Kepala Lingkungan IX, Jalan Kemiri, Kelurahan Sudirejo, Kecamatan Medan Kota, Budi atau Maratua Harahap mengatakan, apapun perbuatan seseorang jika sudah menjadi jenazah  maka harus dikuburkan.

"Bangkai binatang saja dikubur. Apalagi manusia. Kalau soal perbuatannya itu biarlah urusan hukum. Kita urusan jenazah, datang, kita kuburkan lah," katanya.

Perakit bom

Diberitakan sebelumnya, dalam penyergapan oleh tim gabungan Polda Sumut, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Antiteror Polri di Dusun I, Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, tiga orang diamankan dan satu orang melarikan diri.

Dari tiga orang yang diamankan itu, salah satu dari mereka sempat melakukan perlawanan dengan menyabetkan pisau ke petugas sehingga petugas menembaknya di bagian dada dan kaki. Dua orang lagi ditembak di bagian kaki.

Menurut saksi mata, Sardan (49) melihat saat itu mereka yang ditembak masih dalam keadaan hidup meskipun ditembak oleh polisi.

Beberapa saat kemudian, diketahui bahwa dua dari tiga orang itu meninggal dunia. Mereka berperan sebagai perakit bom yang digunakan Rabbial meledakkan dirinya di Mako Polrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019).

Dimakamkan hampir bersamaan

Informasi yang dihimpun, tiga dari 30 orang tersangka bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan itu, meninggal dunia dan sudah dilakukan pemakaman.

Rabbial dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sei Sikambing di Jalan Gatot Subroto, Medan pada Senin Malam (18/11/2019).

Kemudian jenazah Khairuddin dimakamkan di TPU di Sicanang Belawan pada Selasa sore (19/11/2019).

Kemudian terakhir pada saat yang hampir bersamaan, jenazah Ananda Putra alias Abu Alfat, dari Tanjung Balai dikebumikan di TPU Kemiri di Medan.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/21/07365331/jenazah-tersangka-teroris-abu-alfat-dimakamkan-di-medan-sang-ibu-tak-sanggup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke