Hans meminta kepada awak media agar bisa menulis elegi warga di pulau Ende khususnya kebutuhan akan air minum.
"Kami tidak minta lain pak. Satu saja, air minum," pinta Hans.
Baca juga: Jenazah Bupati Ende Diterbangkan dengan Jet Pribadi, Gubernur NTT: Bantu Orang itu Wajar
Untuk diketahui, jarak pulau Ende dari kota Ende ibu kota Kabupaten Ende sekitar 15 mil atau 15 kilometer.
Pulau Ende ini merupakan daerah terluar di Kabupaten Ende.
Dari pulau Ende ini menuju kota Ende, harus warga menggunakan perahu motor mengarungi laut Flores.
Perjalanan membutuhkan waktu 40 menit hingga 1 jam.
Di kala musim hujan dan angin kencang, warga terpaksa mengurung niat berangkat ke ibu kota karena takut perahu diterjang ombak.
Baca juga: Bupati Ende Meninggal Saat Kegiatan Golkar di Kupang
Usman Husen, Camat Pulau Ende mengatakan, saat ini untuk bisa menikmati air minum bersih dan tawar, warga menggunakan bak air dengan sistem Penampung Air Hujan (PAH).
Sistem itu bisa memenuhi kebutuhan air tawar bagi warga pada musim hujan.
Selain itu, warga juga mengandalkan air sumur. Tetapi, dominan air sumur itu rasanya asin karena terkontaminasi air laut.
Ia menyebut, solusi yang ditawarkan pemerintah adalah membangun penyulingan air laut jadi air tawar atau desalinasi.
Tetapi, proyek itu juga tidak bermanfaat bagi warga karena sejak dibangun tidak bisa beroperasi.
"Saya berharap pihak PDAM Ende bisa menuntaskan persolan air minum di pulau Ende. Warga sudah lama rindu konsumsi air minum bersih," ungkap Camat Usman.
Baca juga: Desalinasi, Solusi Banjir dan Penyediaan Air Baku Jakarta
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan