Menurut keterangan Syahrul (23), tetangga barunya sangat tertutup. Ia bertemu RMN dan istrinya sekitar pukul 08.00 WIB saat mereka keluar rumah.
Menurutnya, RMN berangkat kerja pagi hari dan baru pulang tengah malam. Hal tersebut membuat mereka jarang ngobrol.
"Tak tahu kerjanya apa. Katanya ojek online," kata Syahrul di lokasi, Rabu (13/11/2019) sore.
Mereka pindah sebulan lalu di rumah satu kamar menggunakan mobil pikap. Ia juga bercerita sekitar 3 minggu yang lalu melihat kawan-kawan RMN datang. Saat itu ia melihat rumah RMN terbuka.
"Ada lah dua atau tiga kereta (sepeda motor). mereka berboncengan," katanya.
Baca juga: Empat Fakta Terkait Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan
Selain menewaskan pelaku, bom bunuh diri Mako Polrestabes Medan juga melukai 6 orang.
Empat orang adalah personel polisi dan dua orang adalah warga sipil.
"Korban masih dirawat intensif di rumah sakit," kata Kepala RS Bhayangkara, Kombes Pol A Ginting kepada wartawan saat dikonfirmasi, Rabu malam (13/11/2019).
Enam korban adalah Kasi Propam Polretabes Medan Kompol Abdul Mutolip yang mengalami luka tangan kanan robek.
Selanjutnya adalah Kasub Bag Bin Ops Polrestabes Medan Kompol Sarponi yang mengalami luka robek bokong sebelah kanan dan Propam Polrestabes Medan Aipda Deni Hamdani yang mengalami luka terkena serpihan. Sementara rekannya, Bripka Juli Chandra Brigadir mengalami gangguan telinga kanan akibat ledakan bom
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Lukai 6 Orang, Ini Nama-namanya
Sementara dari warga sipil adalah Ricard Purba, pekerja harian lepas (PHL) di Bag Ops yang mengalami luka memar di wajah dan lengan, serta Ihsan Mulyadi Siregar seorang mahasiswa yang mengalami luka di pinggul kiri akibat terkena serpihan.
Menyikapi kejadian tersebut, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta warganya tetap tenang pasca ledakan bom bunuh diri.
Eddy mengatakan, polisi sedang menangani kasus teror tersebut.
"Warga Sumut jangan terikut, tenang. Ditangani oleh aparat hukum, ditangani oleh aparat yang berhak menanganinya. berikan masukan kalau itu menjadi mengetahui. Kalau tidak, diam, tenang, doakan," kata Edy saat ditemui di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
Baca juga: Terkait Bom Bunuh Diri di Medan, Grab Nyatakan Siap Bantu Kepolisian
Sementara itu pihak Grab Indonesia merespons terkait dugaan bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).
“(Begitu dengar kejadian), kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh,” ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Rabu.
Ia mengutarakan bahwa dukungan yang dimaksud adalah siap membantu kepolisian untuk proses investigasi lebih lanjut apabila diperlukan.
“Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan. Kami juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa ini,” lanjut Ridzki.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro, Achmad Nasrudin Yahya, Deti Mega Purnamasari, Fitria Chusna Farisa | Editor : Farid Assifa, Khairina, Icha Rastika, Diamanty Meiliana, Robertus Belarminus, Krisiandi, Sri Noviyanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.