Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Bom Saat Warga Urus SKCK di Kota Medan...

Kompas.com - 14/11/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Lilitkan bom di pinggang

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan RMN bisa melewati pemeriksaan petugas karena melilitkan bom di pinggang.

Hal tersebut disampaikan Dedi di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Ia menyebut saat Densus 88 menggeledah rumah RMN di Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan ditemukan sejumlah barang bukti antara lain baterai berkekuatan 9 volt, pelat besi metal, irisan kabel dan tombol switch on-off.

"Kemudian juga ditemukan cukup banyak paku dalam berbagai ukuran yang ditemukan di TKP," kata Dedi.

Ia juga mengatakan dari hasil identifikasi dan olah TKP, untuk sementara RMN adalah pelaku tunggal.

Baca juga: Polri: Tim Labfor Masih Identifikasi Daya Ledak Bom Bunuh Diri di Medan

"Dugaan sementara dia melakukan serangan terorisme lone wolf (pelaku tunggal), kan masih didalami. Dia melakukan serangan pelaku tunggal di halaman Mapolresta Medan," ujar Dedi

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah kebobolan dengan akasi bom bunuh diri.

Ia mengatakan aksi terorisme kerat terjadi tanpa diduga.

"Enggak (kebobolan) juga, memang selalu terjadi begitu. Masa setiap terjadi (aksi terorisme) kebobolan. Memang kegiatan terorisme begitu. Main hit and run, lari sembunyi, lari sembunyi," kata dia.

Selain itu ia juga mengatakan bahwa polisi masih mengejar satu pelaku bom bunuh diri tersebut.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Menko Polhukam: Tak Sulit Ungkap Jaringan Teroris

"Penanganan soal bom yang saat ini sudah diketahui pasti korban jiwa ada satu pelaku, yang satu bomber-nya lari dan masih dalam pengejaran," Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Ia juga menyebutkan, tidak sulit mengungkap jaringan teroris.

"Kami menindak seperti itu kan langsung mencari jaringannya. Itu pintu masuk untuk membuka jaringan dan itu selalu tidak sulit untuk melakukannya," kata Mahfud di Kantor Kemenkopolhukam, Rabu.

Namun yang pasti, kata dia, terlibat jaringan apakah para pelaku itu akan diumumkan secara resmi oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Menko Polhukam Sebut Bom Bunuh Diri di Medan Ancaman Radikalisme

 

Dari jualan bakso hingga ojek online

Polisi membawa barang-barang dari dalam rumah Rabbial di Gang Melati, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan pada Rabu sore (13/11/2019).KOMPAS.COM/DEWANTORO Polisi membawa barang-barang dari dalam rumah Rabbial di Gang Melati, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan pada Rabu sore (13/11/2019).
Rumah orangtua RMN ada di Gang Tentram, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara.

Ia lahir di rumah tersebut. Setelah itu RMN sempat tinggal di Aceh dan kembali lagi ke rumah orangtuanya setelah tsunami.

RMN dikenal sebagai warga yang baik. Pada tahun 2018 ia menikah dan pindah ke Marelan. Warga mengetahui RMN kerja sebagai pengemudi ojek online dan berjualan bakso bakar.

Kepala Lingkungan (Kepling) III, Poetra mengatakan bahwa RMN pernah mengurus surat pindah setelah menikah dengan perempuan yang tinggal di sekitar rumahnya.

Baca juga: Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, dari Jualan Bakso hingga Ojek Online

"Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak di sini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," ujar Poetra.

Rabu siang, polisi sempat menggeledah rumah orangtua RMN selama tiga jam dan membawa tiga anggota keluarganya untuk diperiksa.

Sejak sebulan terakhir RMN tinggal bersama istrinya di Gang Melati, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Dikenal Sebagai Pengemudi Ojek Online dan Penjual Bakso Bakar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com