Di dalam buku induk tersebut ada beberapa alasan siswa dikeluarkan dari sekolah seperti karena malas, kawin hingga mendapat amanah.
Baca juga: 6 Siswa SD yang Tertimpa Atap Sekolah Ambruk di Pasuruan Masih Dirawat di Rumah Sakit
Gedung sekolah zaman Belanda tersebut pernah direhab pada tahun 2007.
Lalu pada tahun 2011, BNI menyalurkan BNI menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan merehab bilik dan atap.
"Itu saja yang direhab. Ada beberapa titik lantai yang kayunya diganti. Sisanya masih asli dari kayu," kata Arjas.
Pihak sekolah sudah meminta bantuan kepada pemerintah, terutama Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang untuk melakukan perawatan khusus untuk gedung tersebut.
Baca juga: Cerita Murid SD Pengungsi Pergerakan Tanah di Ciamis: Kami Ingin Sekolah Baru yang Aman...
Namun menurut Kepala SDN Pisangsambo 1 Endang Rahmat, pengajuan tersebut belum mendapat respon.
Endang mengatakan pihak sekolah tidka memiliki anggaran lebih untuk merawat bangunan yang berusia 107 tahun tersebut.
"Kami pernah mengajukan tapi belum ada respons," kata Endang.
Baca juga: Polisi: Sekolah yang Ambruk dan Tewaskan 2 Orang Baru Diganti 2017
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor : Abba Gabrillin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.