SAMARINDA, KOMPAS.com - Nada bicara Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor tiba-tiba meninggi saat menanggapi dirinya hendak diinterpelasi anggota DPRD Kaltim.
Dagunya sedikit terangkat, matanya menatap tajam ke arah para pewarta.
"Siapa itu yang usulkan (hak interpelasi), saya mau tahu orangnya yang memulai usul itu siapa. Orang mana dia, orang mana dia, orang mana dia?" ujar Isran, saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, Senin (4/11/2019).
Baca juga: Sekprov Tak Difungsikan, 5 Fraksi DPRD Kaltim Usulkan Hak Interpelasi ke Gubernur
Isran mengulangi pertanyaannya, "orang mana dia" hingga tiga kali.
Masih dengan suara meninggi, Isran terus bertanya dari mana asal dia (pengusul hak interpelasi).
"Dari mana asal dia. Saya mau tahu. Itu dia tidak mendukung kedaulatan. Dia itu pendatang," ucap Isran lagi.
Isran tidak mendetail kedaulatan yang ia maksud. Dia lalu berjalan perlahan meninggalkan awak media.
Beberapa kesempatan sebelumnya tensi Isran selalu naik ketika disinggung soal posisi sekretaris provinsi (Sekprov) Kaltim Abdullah Sani yang enggan difungsikan olehnya sejak November 2018 lalu.
Sani sebelumnya terpilih sebagai sekprov defenitif Kaltim melalui Keppres 113 /TPA/2018 tertanggal 2 November 2018. Namun, hingga kini Sani tak menduduki jabatan sekda.
Jabatan itu justru diisi Sabani sebagai Plt hingga saat ini. Alasan tak memfungsikan Abdullah Sani masih misterius.