BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran pipa bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina di KM 130, Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Jawa Barat.
Saat ini polisi masih meminta keterangan terhadap sejumlah saksi perwakilan dari pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Pertamina.
"Iya sudah, itu namanya dalam pemeriksaan saksi kami panggil saksi-saksi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, saat dihubungi, Jumat (25/10/2019).
Baca juga: Pipa Pertamina Meledak di Cimahi, Ridwan Kamil Sebut Ada yang Telah Salahi Prosedur
Para saksi sendiri dimintai keterangan di Mapolres Cimahi. "Masih menunggu hasil laporan," kata Truno.
Disinggung terkait penyebab pasti dari kebakaran pipa BBM ditengah pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Barat (KCJB), Pusat Lab Forensik (Puslabfor) Mabes Polri belum dapat menyimpulkan lantaran masih dalam penyelidikan.
"Masih penyelidikan, Puslabfor Mabes Polri masih bekerja," kata Truno.
Sementara itu, di lokasi kejadian tim khusus yang diterjunkan Pertamina masih terus melakukan sterilisasi tumpahan minyak.
Garis polisi pun masih terpasang dan belum ada perubahan, sejumlah petugas masih berjaga mengamankan lokasi.
"Penyedotan minyak masih berlangsung, untuk pengecilan police line belum karena itu kewenangannya di polda," kata Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Sutarman.
Baca juga: Pemkot Cimahi Minta KCIC Bertanggung Jawab Atas Dampak Kebakaran Pipa Pertamina
Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar terjadi pada pipa penyalur BBM jenis pertamina Dex di KM 130, Kampung Mancong Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Jawa Barat.
Pipa tersebut diduga bocor disebabkan adanya pengerjaan konstruksi di Jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Api pun berkobar dan menimbulkan asap hitam pekat yang membumbung tinggi.
Setelah berjibaku kurang lebih 4,5 jam api pun akhirnya berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.